Kronika

Artikel Kota Metro

Kara Benguk, Gizi Melimpah Tanaman Hampir Punah

  • April 4, 2018
  • 5 min read
  • 268 Views
Kara Benguk, Gizi Melimpah Tanaman Hampir Punah

Tanaman kara benguk merupakan tanaman yang sudah jarang kita temui sekarang ini, bahkan sudah hampir punah. Saat ini kara benguk hanya tersedia di pasar tradisional dan balai pembibitan tanaman obat. Kara benguk merupakan tanaman asli India dan Afrika, kemudian menyebar ke Asia, Amerika, dan wilayah pasifik. Tanaman ini memiliki nama berbeda tergantung dengan daerahnya. Nama lokalnya adalah kara benguk (Jawa), kowas (Sunda), kekara juleh (Melayu) dalam bahasa latinnya dikenal dengan nama mucuna pruriens, dari famili leguminosae.

Tanaman ini termasuk semak semusim yang menjalar dengan ketinggian 6 – 15 m, berakar tunggang, batangnya masif, bulat, dan warna hijau. Kara benguk memiliki bunga majemuk berbentuk tandan. Mahkotanya bulat telur dan berwarna ungu. Polong kara benguk dilapisi bulu halus yang tipis, dalam setiap polong terdapat 4‒6 biji. Warna biji terdiri dari putih, hitam, dan belang. Siklus hidup kara benguk berkisar antara 100‒300 hari. Kemampuan adaptasi kara benguk cukup luas, toleran terhadap cekaman abiotik, seperti kekeringan, kemasaman maupun kekurangan unsur hara. Tanaman ini tidak dapat tumbuh baik di daerah dingin dan basah.

Kandungan gizi dalam kara benguk ialah kaya akan protein 24 gram, karbohidrat 55 gram, lemak 3 gram, serat (5%), mineral, kalsium 130 miligram, fosfor 200 miligram, dan zat besi 2 miligram, asam amino dan abu (5%), serta energi sebesar 332 kilokalori. Kandungan isoflavon seperti daidzin, genistein, faktor-II (6,7,4-trihydroxy isoflavone), dan glycitein (senyawa antioksidan pada kedelai), saponin, flavonoid dan polifenol. Selain itu di dalam kara benguk juga terkandung vitamin A sebanyak 70 IU, vitamin B1 0,3 miligram dan vitamin C 0 miligram.

Masyarakat zaman sekarang tak banyak yang mengenal tanaman ini, padahal tanaman ini memiliki banyak manfaat baik daun maupun bijinya. Berikut ini adalah manfaat dari tanaman kara benguk :

  1. Sebagai obat luka
Baca Juga:  Atasi Berbagai Penyakit dan Cegah Penuaan dengan Buah Kecapi

Daunnya biasa dimanfaatkan sebagai obat luka. Resep herbal sederhana mengatasi luka dengan 10 gr daun kara benguk dicuci lalu digiling halus, tambahkan ¼ sdt kapur lalu aduk rata. Tempelkan pada luka dan tutup dengan perban.

  1. Mengurangi gejala tremor pada parkinson

Kara benguk mengurangi gejala tremor pada parkinson karena mengandung senyawa L-dopa yang digunakan dalam pengobatan penyakit parkinson. Dengan ditemukannya senyawa L-dopa pada kara benguk, diharapkan dapat menggantikan senyawa L-dopa sintetik yang dapat memberikan efek samping jika digunakan dalam jangka panjang.

  1. Meningkatkan gairah lelaki

Daun kara benguk yang sudah dikeringkan dan bijinya yang kerap di buat tempe benguk atau dimainkan juga sebagai biji congklak ini nyatanya bermanfaat untuk kejantanan pria serta mengatasi disfungsi ereksi. Manfaat biji kara benguk untuk kejantanan pria pernah dibuktikan dalam suatu riset di india. Riset itu menyimpulkan, mengkonsumsi 5 gr kara benguk rebus setiap hari dapat tingkatkan jumlah sel sperma hingga semakin berpotensi untuk membuahi sel telur. Tetapi sayang, hingga saat ini belum banyak riset medis untuk mengembangkannya juga sebagai obat modern.

  1. Sebagai pengganti kacang kedelai

Bijinya yang sudah diolah menjadi tempe juga memiliki faktor-II (6,7,4-trihydroxy isoflavone) dan genistein lebih tinggi dibandingkan tempe kedelai. Fakta menunjukkan, bahwa kandungan daidzin dan genistein pada kara benguk lebih tinggi dibandingkan kedelai. Hal tersebut menunjukkan bahwa kara benguk berpotensi sebagai alternatif pengganti kedelai.

  1. Sebagai bahan pangan tambahan

Kara benguk mengandung empat jenis isoflavon. Kandungan isoflavon yang dimiliki kacang kara benguk dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan tempe yang bergizi. Kara benguk diolah menjadi tempe benguk dan menjadi makanan khas Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Beberapa penelitian juga coba dilakukan untuk upaya mengembangkannya menjadi susu, seperti susu kedelai.

  1. Mengurangi erosi tanah dan menaikan pH tanah
Baca Juga:  Aliansi Mahasiswa Lakukan Aksi Turun ke Jalan, Menuntut Persoalan Tapera dan Tapetro

Kara benguk merupakan tanaman cover crop yang dapat tumbuh di lahan bekas penambangan batubara. Tumbuhan ini dapat menaikkan pH tanah, meningkatkan ketersediaan N dalam tanah, dan sebagai tanaman konservasi yang dapat mengurangi erosi tanah.

  1. Mengobati artritis

Artritis adalah penyakit peradangan atau degenerasi struktur sendi yang disertai dengan rasa sakit, pembengkakan, kekauan dan keterbatasan bergerak. Berdasarkan tradisi pengobatan ayurveda pula, kara benguk memiliki khasiat sebagai zat perangsang. Peneliti india mendapati kara benguk memiliki khasiat mengobati artritis.

  1. Dapat mengatasi alang-alang atau gulma

Chikoye dan Ekeleme (2001) melaporkan senyawa alelopati dari kara benguk dapat dimanfaatkan sebagai herbisida (bahan kimia untuk membunuh atau memusnahkan tumbuhan pengganggu atau gulma) untuk mengatasi alang-alang (Imperata cylindrica).

Meski tanaman ini memiliki banyak manfaat, namun tidak luput dari kekurangan. Hal ini yang menyebabkan kara benguk kurang pupuler hingga saat ini. Berikut ini adalah kekurangan dari kara benguk  :

  1. Menyebabkan gatal-gatal

Daun dan polong kara benguk dipenuhi bulu-bulu halus seperti beludru. Itulah sebabnya legume ini disebut sebagai Velvet bean. Pada varietas tertentu, bulu polong ini akan membuat gatal, dan iritasi kulit. Ini disebabkan oleh adanya kandungan 5-MeO-DMT-n-oxide yang beracun.

  1. Mengandung asam sianida

Tumbuhan ini mengandung asam sianida (HCN). Dampak  dari asam sianida terhadap kesehatan sangat mengerikan. Bila terpapar zat ini, manusia dapat meninggal dalam waktu kurang dari setengah jam. Karena sifat yang sangat beracun dari sianida, proses ini kontroversial dan penggunaannya dilarang di sejumlah negara dan wilayah.

Begitu banyaknya manfaat dari tanaman ini, hingga saat ini belum banyak yang mengembangkan tanaman tersebut, padahal untuk penanaman dan pemeliharaan tanaman ini tidak memerlukan persyaratan tumbuh yang rumit, apalagi kacang-kacangan tersebut mampu hidup pada kondisi kekeringan, lahan masam.

Baca Juga:  MUA ke-XI KSR PMI, Harapkan Pemimpin Berintegritas

Oleh : Heni

https://www.pusakapusaka.com/khasiat-tanaman-kara-benguk.html

http://okey-banget.blogspot.co.id/2015/04/mengejutkanbudidayaherbal-selain-jadi.html

http://www.satuharapan.com/read-detail/read/koro-benguk-si-magic-velvet-obat-fertilitas-pria

http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/?p=12287

https://www.kaskus.co.id/thread/5112399f0975b4c31b000004/mengenal-asam-sianida/

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *