Senat Mahasiswa Institut (Sema-I) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (Dema-I) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro akan melaksanakan reorganisasi. Hal ini tentunya membutuhkan persiapan dan kesiapan dari semua pihak, khususnya dari Sema-I dan Dema-I. Namun, pada kenyataannya hingga saat ini belum ditentukan tanggal pasti pelaksanaan reorganisasi.
Saat diwawancarai Kronika pada Senin (3-1-2022), Bayu Prayoga, Ketua Sema-I 2021, mengatakan bahwa belum bisa memberikan tanggal kapan pastinya kongres ini akan diadakan. Ia mengungkapkan bahwa belum terlaksananya reorganisasi tingkat fakultas dan jurusan menjadi penyebab belum terlaksananya kongres pada tahun ini.
“Puncak reorganisasi di organisasi kemahasiswaan IAIN Metro itu di kongres, dalam artian kita selesaikan semuanya, mulai dari organisasi tingkat fakultas dan jurusan. Setelah itu kita baru melaksanakan kongres Sema/Dema-I,” jelasnya.
Terkait sistem pemilihan pada tahun ini, ia mengatakan bahwa masih sama dengan tahun sebelumnya, menggunakan Surat Keputusan (SK) Dirjen No. 4961. “Pemilihan Sema/Dema-I melalui musyawarah mufakat, yang diturunkan melalui pedoman Ormawa (Organisasi Mahasiswa,. red) IAIN Metro, diturunkan lagi di anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, kemudian menjadi UU Pemilihan Sema/Dema-I,” ungkapnya.
Sementara itu, saat pihak Kronika ingin melakukan wawancara lebih lanjut, Jumat (21-1-2022), Bayu mengarahkan agar mewawancarai Ketua Penyelenggara, M. Ilyas Ravega.
Terdapat perbedaan pada tahun ini dengan tahun sebelumnya, jika tahun lalu terdapat kebijakan membentuk Badan Pengawas Pemilihan Umum Mahasiswa (Bawaslum), yang mana Bawaslum melibatkan peran aktif Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)/Unit Kegiatan Khusus (UKK) dalam prosesi pemilihan Sema/Dema-I. Sekaligus menjadikan UKM/UKK sebagai panitia pemilihan. Namun, pada tahun ini, Ilyas mengatakan bahwa tidak ada pembentukan Bawaslum.
“Hari ini di undang-undang pemilihan tidak ada Bawaslum, jadi hanya panitia penyelengara, yang tugasnya juga sebagai pengawas, mulai dari berkas sampai ke teknisnya,” ujarnya via WhatsApp, Senin (24-1-2022)
Ilyas menuturkan bahwa tahun ini sesuai UU Pemilihan Sema/Dema-I terdapat tujuh orang panitia, masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Seperti penerimaan berkas, tim penyeleksi, dan tim pengawasan. “Karena tahun ini bukan lagi sebagai KPU Institut, melainkan panitia penyelengara pemilihan institut,” jelasnya.
Ia pun mengatakan, waktu pendaftaran hingga pengumuman hanya dilakukan tiga hari, yaitu 24–26 Januari 2022. “Karena mengingat intruksi dari pak mahrus (Wakil Rektor III,.red) agar segera melakukan reorganisasi,” ujarnya.
Setelah semua berkas memenuhi standar bakal calon sampai tanggal penutupan pendaftaran, tahap selanjutnya adalah seleksi berkas. Kemudian, lanjut ke tahap menetapkan calon-calon yang lulus berkas melalui surat penetapan.
Sampai saat ini, Ilyas mengatakan bahwa terdapat satu calon Ketua Dema-I yang mendaftar, meski sudah dilakukan perpanjangan pendaftaran selama satu hari,27 Januari pendaftaran resmi ditutup.
Terkait waktu pelaksanaan kampanye dan kongres belum ada kejelasan dari pihak panitia, kongres sendiri direncanakan terlaksana pada 31 Januari 2022. “Insyaallah tanggal 31, bisa maju bisa mundur, karena administrasi dalam tahap penyelesaian,” jelas Ilyas via WhatsApp, Kamis (27-1-2022)
Ketua UKM Impas, Riko Prima Sanjaya, beranggapan bahwa informasi yang diberikan Sema/Dema-I melalui akun Instagram @dema_iainmetro dan @sema_iain_metro yang menjelaskan terkait pemilihan Sema/Dema-I tahun ini kurang jelas, “Efeknya Mahasiswa pun ada yang tidak tau informasi terkait siapa saja calonnya, kapan pelaksanaannya, dan lain sebagainya,” terangnya.
“Berhubung kesekretariatan kami dengan Dema-I terbilang dekat, sekitar waktu pendaftaran tanggal 24-25 Januari 2022, di kesekretariatan Dema-I IAIN Metro, saya merasa bahwa tidak adanya kegiatan pendaftaran, seleksi berkas, yang berlangsung pada hari-hari itu terkait calon ketua Dema-I dan anggota Sema-I di kesekretariatan Dema-I,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua UKM Impor, Andika Dwi Cahya, menanggapi terkait molornya pelaksanaan kongres tahun ini. Menurutnya, Musyawarah Organisasi Mahasiswa Institut (MOM-I) sudah dilaksanakan jauh dari kemarin, dan untuk pemilihan tahun ini, ia mengatakan tergolong agak molor daripada pemilihan tahun sebelumnya.
“Untuk siapa pun yang terpilih nantinya diharapkan bisa menjalankan program yang sudah ada dan bisa menambah program-program baru lagi, dan lebih bisa membaur kepada yang dinaungi,” harapnya.
(Reporter/Intan/Martika)