Konsentris-APML Diskusikan “Gerakan Sipil dan Demokrasi”
*BANDAR LAMPUNG* – Konsentris.id bersama Aliansi Pers Mahasiswa Lampung (APML) akan menggelar diskusi publik bertajuk “Gerakan Sipil dan Demokrasi.” Rencananya, diskusi itu berlangsung di halaman Balai Rektor Universitas Lampung (Unila), Rabu, 28/8/2024, mulai pukul 15.30 WIB.
“Kami memandang penting kehadiran ruang alternasi ide. Setiap penyebaran gagasan, entah buruk atau tidak, perlu ditoleransi sehingga terbangun dialektika. Apapun ‘kerugian’ yang dapat hadir karena gagasan-gagasan buruk bukan berarti tak dapat diperbaiki,” kata Koordinator APML Dita Rifdhah Padhilah melalui siaran pers, Selasa, 27/8/2024.
Dita mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir tercatat sejumlah aksi massa di Tanah Air. Dua di antaranya gelombang demonstrasi yang mengusung tagar #ReformasiDikorupsi pada 2019 dan #MosiTidakPercaya tahun 2020.
Teranyar, demo “Peringatan Darurat” meletus di pelbagai daerah. Aksi massa ini merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ihwal ambang batas dan usia minimal pencalonan kepala daerah.
“Semua demonstrasi massa tersebut dimotori masyarakat sipil. Dalam sistem demokrasi, protes-protes yang termanifestasi lewat gerakan sipil itu merupakan keniscayaan,” ujarnya.
Bila diamati, tensi gerakan sipil cenderung naik turun. Kemudian, prosesnya diwarnai berbagai dinamika. Alhasil, beragam pandangan ihwal gerakan sipil belakangan ini.
Dalam konteks Lampung, Dita berkata, gerakan sipil cenderung berjalan mundur. Konsolidasi berujung aksi yang dipelopori kelas menengah gagal membangun kesadaran kolektif. Isu yang diperjuangkan pun terfragmentasi. Bahkan, terkadang tidak berhubungan dengan persoalan di masyarakat. Keadaan ini tak menguntungkan bagi publik.
“Dalam kehidupan bernegara, demokrasi bukan hanya persoalan menghitung suara. Demokrasi adalah persoalan menghitung tindakan. Itu sebabnya, demokrasi perlu terus-menerus memperbaiki diri jika tak mau membusuk,” kata Dita.(*)
Narahubung:
Aliansi Pers Mahasiswa Lampung (+62 896-5248-1548)