LP2M Bersama PSGA, Tekan Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) bersama Pusat Studi Gender & Anak (PSGA) IAIN Metro menyelenggarakan Seminar bertemakan “Pendampingan Perempuan Korban Kekerasan” bertempat di GSG IAIN Metro, Senin (26/03).
Acara ini dihadiri oleh SEMA, DEMA, HMJ Fakultas dan berbagai instansi pemerintahan Kota Metro, serta mahasiswa IAIN Metro dari berbagai jurusan. Acara ini dipandu langsung oleh Ketua LP2M, Zainal Abidin. Sebagai narasumber, Dra. Hj. Masruchah,M.si dari Komnas Perempuan Jakarta dan Vony Reynata Dolok dari LSM Damar Bandar Lampung.
Enizar, Rektor IAIN Metro mengatakan, mudah-mudahan ini bisa menambah wawasan, sehingga bisa berkontribusi ketika ada perempuan-perempuan korban kekerasan. “Tidak bisa dipungkiri, hari ini banyak terjadi kekerasan terhadap perempuan, baik korban kekerasan fisik, psikis ataupun kekerasan seksual. Kejadian ini menjadi tanggung jawab kita semua, agar para korban tidak larut, trauma dan stress ketika menjalani kehidupannya,”tuturnya saat membuka acara.
Jumlah korban kekerasan terutama KDRT akhir-akhir ini cukup banyak, korbannya kebanyakan adalah perempuan. “Seperti yang kita ketahui dari beberapa media yang ada di Indonesia baik media televisi maupun media online jumlah korban kekerasan terutama KDRT akhir-akhir ini cukup banyak sekali. Korbannya kebanyakan adalah perempuan. Ini merupakan fenomena yang sangat memperhatinkan. Bila dibandingkan dengan negara lain yang harus dicermati adalah kasus-kasusnya hampir merata diseluruh Indonesia,”tambahnya.
Komnas Perempuan memiliki tujuan untuk menghapuskan kekerasan terhadap perempuan, “pada 1998 terjadi kekerasan seksual, saat itu, Gabungan Pencari Fakta menemukan ada sejumlah perempuan yang mengalami kekerasan seksual dan Presiden yang bertanggung jawab dengan membentuk lembaga nasional HAM yang berfokus untuk menghapuskan kekerasan namanya Komnas Perempuan. Tugasnya memberi masukan kepada lembaga-lembaga eksekutif, legislatif, yudiktaif pemerintahan serta lembaga-lembaga pendidikan untuk memberikan pemahaman agar di Pesantren, Madrasah, Perguruan Tinggi Agama tidak ada persoalan gender dan agar saling menghormati menghargai sesama manusia,”ujarnya.
Kepala PSGA, Elfa Murdiana berharap, peserta mampu menyampaikan kepada masyarakat tentang bagaimana mengantisipasi dan mendampingi perempuan yang terindikasi korban kekerasan. “Mereka yang sudah menjadi korban kekerasan bertindak sebagai sarana sosialisasi untuk menghapuskan kekerasan perempuan,”tambahnya.
Abdul Somad, Guru SDN 5 Metro Selatan berharap, supaya anak-anak dapat terhindar dari kekerasan. ” Semoga keluarga dan orang tua bisa bekerjasama untuk saling menjaga diri dan keluarganya dari hal-hal yang tidak diinginkan,”tegas Abdul saat diwawancara Kronika. (Reporter/Muhtar)