Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) bersama Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Metro mengadakan Seminar Perempuan dan Pembangunan Politik dalam Potret Kesetaraan Gender Tahun Anggaran 2019, bertempat di GSG IAIN Metro, Sabtu (02/03).
Turut dihadiri oleh Zaenal Abidin, Ketua LPPM, Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), Ikatan Pelajar Muhamadiyah, Ikatan Pemuda Muhamadiyah, Badan Koordinasi Perempuan, Perwakilan Mahasiswa fakultas, Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema), Senat Mahasiswa (Sema), 10 Perwakilan Ormawa dan Wakil Rektor III, Ida Umami yang sekaligus membuka acara.
Acara ini mengundang pemateri berkompeten, yakni Ana Morinda, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan materi Perempuan dan Politik dalam Perspektif Kesetaraan Gender dan Imam Mustofa, Sekertaris LPPM IAIN Metro dengan materi Partisipasi Perempuan dalam Politik dan Pemerintahan Perspektif Islam yang di moderatori oleh Dedi Irwansyah.
Kegiatan ini dilaksanakan guna memberikan pemahaman bahwa perempuan juga mempunyai peran dalam proses pembangunan politik di sebuah negara.
Ida Umami, dalam sambutannya mengatakan tentang nikmat-nikmat yang dimiliki oleh seorang perempuan.
Ana Morinda, mengatakan yang menghubungkan antara sejarah islam dan konteks perpolitikan bahwa menjadi pemimpin nasional atau daerah tidak melanggar aturan agama.
“Sudah banyak contoh pemimpin perempuan yang membawa kemajuan, jadi wanita jangan jadi pelengkap Calon Legislatif (Caleg) saja,” tambahnya.
Ia juga mengharapkan semua yang hadir dalam seminar akan menjadi pemimpin, tak hanya pada tingkat kota Metro saja, tetapi merambah pada tingkat nasional.
Imam Mustofa, menjelaskan jika berpartisipasi dalam politik itu wajib. Menurutnya politik merupakan bagian dari muamalah, tidak ada dalil yang melarang.
Rifki Kurnia Prabowo, peserta berharap akan semakin banyak aktivis-aktivis dari kalangan wanita sehingga partai-partai politik mencari wanita tidak hanya untuk memenuhi kuota tetapi juga memiliki kualitas yang baik.
“Tentu saja tujuannya bukan hanya untuk menang politik saja, tetapi juga bisa menjadi pemimpin yang baik,” kata Rifki saat diwawancarai Kronika.
(Reporter/May)