Mahasisiwi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro menjadi salah satu penerima beasiswa Global Undergraduate Exchange Program (Global UGRAD) ke Amerika Serikat. Ia adalah Silvia Oprista, mahasiswi semester VI program studi Tadris Bahasa Inggris (TBI).
Global UGRAD merupakan beasiswa bagi mahasiswa/mahasiswi program sarjana Strata 1 (S-1) dari berbagai negara untuk berkuliah selama satu semester di Perguruan Tinggi yang ada di Amerika Serikat.
Silvia mengaku memperoleh informasi ini sejak ia berada di semester IV. Hal ini yang kemudian menjadi motivasinya mendaftar hingga di semester V. “Kebetulan ada dosen yang mengajak dan kedua temen saya untuk daftar,” ujarnya saat diwawancarai pihak Kronika.
Silvia mendaftar bersama kedua temannya tersebut. Sejak awal, jumlah pendaftar mencapai lebih dari 1000 mahasiswa se-Indonesia, sedangkan kuota penerima untuk Indonesia sendiri hanya 12 mahasiswa.
Proses pendaftaran dimulai sejak akhir bulan Desember 2021 hingga awal Januari 2022. Persyaratan pendaftaran di antaranya mengumpulkan dua esai, tentang diri (personal) dan kepemimpinan (leadership). Mengumpulkan berkas seperti transkip nilai minimal 3,00 memakai bahasa Inggris, sertifikat Test Of English as a Foreign Language (TOEFL) Institutional Testing Program (ITP) dengan nilai di atas 500, dan surat rekomendasi dari dua dosen.
Pada Februari lalu, ia mengaku mendapat pemberitahuan melalui e-mail oleh American Indonesian Student Exchange Foundation (AMINEF), yayasan yang memberikan program beasiswa tersebut. Ia mendapatkan panggilan untuk interview secara daring.
Dua minggu setelahnya, ia mendapat pemberitahuan kembali melalui e-mail untuk berlanjut ke tahap selanjutnya yaitu mengikuti tes TOEFL Internet-Based Test (IBT) di Jakarta. Biaya transportasi menuju Jakarta dan penginapan gratis. “Semua dari tes, penginapan, pesawat, dan semua free, kita tinggal berangkat untuk tes,” ujar Silvia.
Setelah mengikuti TOEFL IBT, Silvia dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa tersebut. Tahap terakhir yaitu mengisi dokumen imigrasi berupa medical form, paspor, dan visa.
Silvia menjelaskan bahwa program ini akan berjalan selama satu semester. Ia akan mengikuti kegiatan belajar Ball State University, Amerika Serikat, secara luring.
“Di sana kuliah satu semester mengambil 12 SKS, kemudian mengikuti organisasi-organisasi yang ada di sana jadi wajib untuk ikut. Kegiatan ini mendapat biaya secara penuh, dari semuanya dan juga uang saku selama satu semester,” jelasnya.
Silvia merasa berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pihak kampus IAIN Metro, terutama Ketua Program Studi TBI, Andianto.
“Saya berterima kasih kepada dosen-dosen Bahasa Inggris terutama Kaprodi, Mr. Andianto, untuk sarana prasarana antar jemput saya waktu mengisi medical form dan dokumen imigrasi, itu ga semudah yang dibayangkan. Ngisinya susah karena berurusan dengan kesehatan jadi harus bolak balik Bandar Lampung dan sebagainya. Saya dibiayai oleh prodi juga untuk biaya tes kesehatan dan medical check up. Mereka sangat mendukung dan mengapresiasi,” ujar Silvia.
Ia pun berharap, hal ini dapat memotivasi mahasiswa yang lain untuk terus belajar dan mengembangkan diri. “Harapannya semoga dengan diterimanya saya bisa memotivasi teman-teman yang lain atau adik-adik, supaya ikut program ini, mau belajar bareng, mau mengembangkan diri,” ucapnya.
(Reporter/Bella/Intan)