Kronika

Artikel Karya Kuliner

Mengulik Sejarah Kue Nastar Indonesia

  • Mei 14, 2021
  • 2 min read
  • 525 Views
Mengulik Sejarah Kue Nastar Indonesia

Saat Idulfitri kita akan menemukan berbagai kudapan yang disajikan. Mulai dari kudapan olahan pabrik hingga buatan sendiri, salah satunya kue nastar. Kudapan yang berisi selai nanas dan berbentuk bulat ini, menjadi salah satu kue yang sering kita temui saat hari raya keagamaan.

 

Meski sering disajikan, ternyata masih banyak yang belum mengetahui sejarah kue nastar. Nah, simak penjelasan singkatnya yuk pembaca setia Kro n Ika!

 

Mengutip dari kumparan.com, kue nastar sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Kata nastar sendiri berasal dari bahasa Belanda, yakni ananas yang berarti nanas dan taartjes yang berarti kue tart. Agar mudah untuk diucapkan bagi masyarakat Indonesia, maka digabungkan menjadi kata ‘Nastar’.

 

Dalam bahasa Inggris sendiri, kue nastar disebut pineapple roll atau pineapple tarts. Sedangkan dalam masyarakat Tionghoa, kue nastar biasa disebut ong lai atau buah pir emas. Bagi masyarakat Tionghoa, warna kuning keemasan serta rasa manis pada nastar melambangkan rezeki yang baik dan melimpah.

 

Kue memiliki cita rasa legit ini dahulu hanya disajikan untuk para bangsawan, kaum priayi, dan orang-orang kaya. Selain itu, kue nastar disajikan khusus untuk perayaan hari-hari besar. Meski saat ini kue nastar tetap identik dengan perayaan hari besar tertentu, tetapi dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.

 

Kue nastar yang terbuat dari campuran adonan terigu, mentega, gula, dan telur ini mulanya terinspirasi dari pie yang dibuat oleh bangsa Eropa. Hanya saja pie memiliki isian selai blueberry atau apel dan dibuat dalam sebuah loyang. Namun, pada masa kolonial Belanda jenis buah-buahan tersebut sulit ditemui. Hal ini yang menyebabkan isian nastar menggunakan nanas.

Baca Juga:  Kolak Khas Daerah Kelahiran

 

Berkembangnya zaman juga membuat kue nastar mengalami modifikasi. Kue nastar yang pertama kali dibuat dengan dicetak menggunakan loyang, diubah menjadi bulatan kecil-kecil agar mudah dalam memakannya.

 

Selain bulatan kecil-kecil, kue nastar juga memiliki beragam bentuk yang dikreasikan. Mulai dari bentuk daun, bunga, dan sebagainya. Tak hanya itu, kue nastar saat ini memiliki banyak varian rasa selain nanas dan taburan topping di atas kue.

 

Meski sudah banyak kreasi dari bentuk dan isian, kue nastar bulatan kecil-kecil dan isian selai nanas tetap menjadi kue nastar favorit masyarakat Indonesia.

 

(Penulis/Martika)

Sumber:

https://m.kumparan.com/amp/hipontianak/asal-usul-nama-kue-nastar-1vFy5dqDlxJ

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *