Menyibak Luka Lalu
Rembulan di antara diwala
Kelip pelita merambati kota
Gadis itu berdiri di balik jendela usangnya
Terperangkap dalam segala prasangka
Tangannya begitu lembut dan mungil
Kakinya rapuh terterpa angin
Senyumnya samar, tubuhnya mengigil
Getir, patah, tak ada yang bisa menafsirkan
Rasa yang memantik hatinya
Nafasnya berat menahan asa
Semburat cahaya membersit cakrawala
Memancing detak degup di dalam dadanya
Mentari menelusup menembus jendela
Cahaya memenuhi ruang tinggalnya
Hangat merengkuh tubuh yang sempat taruh
Kekuatan magis merasuk diantara gaduh
Denting bising bantu ia merasa
Dunia hari ini tak lagi sama
Meratapi rasa yang terkungkung lama
Melepas menjadi pilihan yang mendilema
Sebelum langit jingga
Sebelum malam gelapkan segalanya
Sebelum rasa sedih kembali tumpulkan asa
Sebelum jagat mengaduk penghuni dunia
Harunya mengabu yang berubah jadi biru
Membiarkan sakit yang lalu bertunas baru
Beri waktu pada waktu yang gagu
Biaran gadis itu bicara, menyibak luka lalu
(Penulis : Mey)