Meski Pandemi Pemira Tetap Berlanjut untuk HMJ PAI


Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Metro mengadakan Pemilihan Raya (Pemira) untuk Ketua dan Wakil Ketua HMJ PAI periode 2021. Pemungutan suara dilaksanakan dengan rentang waktu 6 jam yaitu antara pukul 08.00 sampai dengan 14.00 WIB secara daring melalui Google Form pada Minggu, (06/12).

 

HMJ PAI merupakan satu-satunya Ormawa FTIK yang melakukan pemilihan Ketua Umum dengan menggunakan sistem demokrasi. Meskipun pemira tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya pandemi sehingga pencoblosan tidak dapat dilaksanakan secara langsung.

 

Terdapat 3 pasangan calon (Paslon) yang menjadi kandidat, diantaranya paslon nomor urut 1, Gunawan dan Ikrom Saifulloh. Paslon nomor urut 2, Reza Merviriando dan Ahmad Alwan. Paslon nomor urut 3, yaitu Eka Adi Saputra dan Burhanudin.

 

Musyawarah Himpunan Mahasiswa (Muhima) yang dilaksanakan beberapa waktu lalu untuk membahas AD-ART, Undang-undang Pemilu, serta persyaratan yang perlu dipatuhi oleh pemilih. Seperti mahasiswa aktif yang dibuktikan dengan foto Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), setiap pemilih wajib memiliki e-mail, mengisi surat suara sesuai identitas, dan dilarang menggunakan e-mail orang lain.

 

Hasil perhitungan suara dilakukan langsung oleh panitia pelaksana Pemilu. Suara terbanyak dengan total 300 suara diraih oleh paslon nomor urut 2, Reza Merviriando dan Ahmad Alwan.

 

Amiruddin Yusuf, Ketua Pelaksana, berdasarkan AD-ART Ormawa IAIN Metro disebutkan bahwa pemilihan Ketua Umum dilaksanakan dengan jalan Demokrasi. “Kami mengambil langkah melakukan Demokrasi secara pemilihan raya. Sehingga Demokrasi seutuhnya dapat tercapai,” jelas Amir.

 

Ia juga menambahkan bahwa Pemilu ini sebagai pembelajaran mahasiswa PAI mengenal pentingnya berdemokrasi, seluruh mahasiswa mempunyai kesempatan dan hak yang sama dalam mengemukakan aspirasinya.

 

“Harapannya untuk pemilihan ketua HMJ PAI ini dapat memunculkan sosok pemimpin yang dapat menjaga keharmonisan dan nama baik PAI serta dapat mewujudkan cita-cita PAI yakni Bermutu dan Islami,” tuturnya.

 

Luzatur Rohani, Mahasiswa PAI/III, “Dengan sistem pemilihan daring ini menurutku lebih efektif ya bagi mahasiswa PAI karena bisa diakses dimanapun tapi ya buat mahasiswa yang di pelosok mungkin tetap golput karena susah jaringan,” ujarnya.

 

Ia juga menambahkan, “Siapapun nanti yang terpilih, harapannya mereka mampu memimpin mahasiswa jurusan dengan penuh tanggung jawab, mengaktifkan program-program yang mereka buat serta mampu mengkoordinasikan pengurus dan anggota dengan sebaik mungkin,” ungkapnya pada kronika.

 

(Reporter/Rizki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *