Metro Rencanakan Sentra Pruduk Unggulan
Laporan: Mustahsin
Metro ; Pada tahun 2011 ini, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindakop) telah merencakan adanya sentra produk unggulan di kota Metro. Hal tersebut dikatakan oleh Kabid Perindustrian Dinas Perindakop Herijon. Menurutnya, program tersebut akan segera terealisasi. Selain itu juga, lanjutnya, yang melatarbelakangi diadakannya program ini karena terlihat dari perkembangan industri baik mikro, kecil, menengah dan besar mengalami peningkatan yang pesat.
Dari data yang didapat untuk keseluruhan kota Metro, terdapat 778 unit usaha yang tersebar di kota Metro. Dengan rincian 773 usaha kecil, 4 usaha menengah dan 1 industri besar. Diketahui, tersebar di lima kecamatan yang ada di kota Metro, untuk industri pangan terdapat 399 usaha, industri kerajinan ada 92 usaha, industri kimia dan bahan ada 121 usaha, industri logam dan jasa ada 129 usaha, industri sandang dan kulit ada 37 usaha. Dari keseluruhan industri tersebut, lanjut Herijon mampu menyerap 2277 tenaga kerja dan dengan jumlah investasi mencapai Rp 40,7 milyar.
Dari perkembangan tersebut Herijon mengatakan bahwa terdapat 14 industri yang dipilih untuk menjadi produk unggulan kota Metro. Produk unggulan tersebut diantaranya yakni, kerajinan perak Kalinyamat dan kerajinan sulam usus yang berada di Metro Barat. Kerajinan patung Sanggar Wisnu, kerajinan sulam pita dan industri jipang ketan di Metro Utara. Industri keripik pisang Tunas, Arjuna, Berkah Jaya dan Metro Snack, kerajinan eceng gondok, kerajinan tapis, industri bandrek di Metro Timur. Industri keripik singkong Trubus di Metro Selatan. Terakhir industri dodol duren Siger di Metro Pusat. “Namun dari ke 14 industri tersebut masih akan dipilih kembali untuk menjadi industri yang paling unggul dan diminati dan akan menjadi pruduk cirri khas Metro,” ujar Herijon.
Selanjutnya, katanya, Dinas Perindakop dalam melakukan upaya peningkatan industri yang ada di kota Metro telah melakukan berbagai langkah. Langkah tersebut diantaranya dengan melakukan pembinaan terhapad pengrajin dan pengusahanya, membantu dalam segi mencari modal usaha dengan melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) jika usahanya kecil, melalui akses kredit usaha di Perbankan jika usahanya menengah dan akses BUMN jika usahanya membutuhkan modal diatas Rp 20 juta. Selain itu juga, tambahnya, dalam pemasarannya pun dibantu melalui promosi saat saat ada kegiatan pameran. Selain itu juga menurutnya, langkah peningkatan SDM pun dilakukan dengan mengadakan pelatihan baik tingkat local maupun provinsi.
Dalam hal ini Kabid Perindustrian ini megatakan bahwa mulai tahun 2011 ijin usaha industri sudah tidak ada lagi retribusinya. “Agar industri di Metro berkembang, makanya pada tahun 2011 ini hal-hal yang membebankan kepada usaha dibebaskan,” tuturnya. Untuk menambah peningkatan kedepannya, kata Herijon, Dinas Perindakop akan melakukan pemerataan industri kreatif di 22 kelurahan yang ada di Metro. “Karena program ini pun sudah ada instruksi dari Presiden RI No.6 tahun 2009 tentang perkembangan ekonomi kreatif serta mewujudkan visi kota Metro dengan melakukan berbagai misi untuk mencapainya dan dapat menyerap angka pengangguran yang ada di kota Metro,” tutur Herijon di ruang kerjanya kemarin.