Siapa yang tidak tahu dengan kereta api, model transportasi yang sudah ada sejak zaman penjajahan ini. Kereta api pertama kali ada di Indonesia pada tahun 1964, tepatnya jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen. Umumnya kereta api digunakan untuk mengangkut penumpang, hasil tambang dan barang-barang dengan jumlah yang tidak sedikit.
Lintasan jalur kereta api umumnya terdapat batu-batu kecil di sekitar rel. Lantas digunakan untuk apakah batu-batu kecil tersebut? Berikut ulasannya.
Batu-batu kecil atau kerikil tersebut berfungsi untuk menjaga agar antara bantalan kanan dan kiri tetap pada posisinya. Batu kecil atau kerikil tersebut juga berfungsi agar rel kereta api tidak ditumbuhi tanaman dan sebagai pemberat yang menopang rel tetap stabil saat kereta api tengah melintas.
Hal tersebutlah yang menjadi alasan mengapa ada krikil atau batu-batu kecil pada rel kereta api. Tidak banyak masyarakat yang tahu akan hal tersebut, begitu juga dengan mengapa kendaraan sering mengalami mogok saat melintas di lintasan kereta api.
Kendaraan mogok atau tiba-tiba terhenti ini di pengaruhi beberapa hal, seperti:
-
Akibat Medan Magnet Dari Kabel Penghantar Arus Listrik
Di rel kereta terdapat ‎emisi elektromagnetik yang bisa mengganggu sistem kelistrikan kendaraan, ‎terutama jika ada kereta yang akan melintas di jarak sekitar 600 meter.
-
Akibat Medan Magnet Dari Lokomotif
Lokomotif menghantarkan medan magnet ke ‎rel kereta api bahkan dalam radius satu kilometer, yang bisa mempengaruhi ‎putaran dinamo kendaraan.
-
Putaran Dinamo Mobil Mati
Jika putaran dinamo mobil mati, maka mobil tidak bisa ‎dihidupkan lagi. Hal ini bisa disebabkan oleh baterai lemah, kabel busi putus, ‎atau karburator kotor.
-
Kondisi Psikis Pengendara
Pengendara yang panik atau takut saat melihat kereta ‎api bisa menyebabkan kendaraan mogok karena salah mengoperasikan kopling ‎atau gas.
Banyak sekali kasus serupa, baik kendaraan yang mogok ataupun lepas kendali saat menyeberangi lintasan kereta api. Baru-baru ini terdapat beberapa kecelakaan kereta api, pada 19 Juli 2023, kecelakaan antara kereta api Brantas dengan truk tronton di Semarang, Jawa Tengah, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun, truk tersebut mengalami rusak parah dan menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Pada 29 Juli 2023, enam orang tewas dan dua orang luka berat dalam kecelakaan mobil dengan kereta api Dhoho di pelintasan tanpa palang pintu di Desa Jabon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Berikut adalah beberapa cara aman saat akan melewati penyebrangan jalan yang melintasi rel kereta api:
-
Kurangi kecepatan dan tingkatkan kewaspadaan;
-
Hati-hati saat melintas, karena pelintasan kereta api memiliki kontur yang berbeda-beda;
-
Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan dan di belakang;
-
Jika mengendarai mobil transmisi manual, turunkan posisi gigi ke-1 saat melewati perlintasan kereta api;
-
Jika mengendarai motor, hindari melewati rel kereta api yang menyerong atau tidak sejajar;
-
Jika perlintasan kereta api tidak berpalang, berhenti terlebih dahulu sebelum melintas dan tengok ke kanan dan kiri untuk memastikan tidak ada kereta yang datang;
-
Jangan panik jika ada masalah saat berada di atas rel, segera keluar dari kendaraan dan minta bantuan.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Pembaca Setia Kronika. Ada hal lain yang ingin kamu cari tahu? Kamu memiliki karya berupa puisi, cerpen, opini dan lainnya? Dan ingin karyamu dinikmati banyak orang, kirimkan karyamu melalui email Kronika atau langsung klik di sini.
Sumber:
https://www.dream.co.id/stories/kenapa-rel-kereta-api-selalu-ada-batu-kerikilnya-190625k.html
https://www.traveloka.com/id-id/explore/destination/kenapa-rel-kereta-api-dipenuhi-batu/93103
https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/31/140100823/kenapa-rel-kereta-api-menggunakan-batu-
https://www.kompas.com/properti/read/2022/07/20/100000721/mengapa-banyak-batu-di-rel-kereta-api-
