Kronika

Puisi

Puisi Tak Bernyawa

  • November 9, 2017
  • 1 min read
  • 87 Views
Puisi Tak Bernyawa

Ku duduk terdiam dibawah langit senja itu

Sembari menenun aksara untuk ku jadikan puisi tentang kamu

Aku menunggu dengan sabar

Namun engkau tak kunjung ada kabar

Ah ada apakah gerangan ?

Mengapa langkahmu terhenti diujung persimpangan ?

 

Fikirku menerka-nerka

Hatiku berkecambuk tiada tara

2 bait syair terhenti

Imaji perlahan mati

 

Akankah engkau datang ?

Menyapa meski sedetik dalam canda

Ku ingin berikan jingga

Namun kau bahkan pergi sebelum senja tiba

 

Kini senja kian beranjak menjadi kelam

Dan puisi belum jua usai

Mungkin puisi ini butuh satu kata agar berima

Seperti diriku yang butuh kamu agar kembali bernyawa.

 

Penulis: Aditya P Bayu (Mahasiswa IAIN Metro Jurusan TBI)

Bagikan ini:
Baca Juga:  Rundung merengkuh Muara
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *