Ratusan Lapak Hangus Terbakar
Kebakaran terjadi di kawasan perbelanjaan Pasar Mergo Rejo Metro Selatan Jl.Kyai Aryshad penampungan Cendrawasih bagian depan, Jumat (13/04), pukul 05.20 WIB.
Penyebab kebakaran diduga karena percikan api dari konsleting arus listrik. Percikan api yang semula kecil, merambat dan berubah menjadi api besar. Api melalap seluruh toko, seperti toko baju, aksesori, dan sepatu. Lahan yang terbakar diperkirakan sekitar 1 hektar.
Salah satu korban kebakaran, Aiyi (43) pemilik toko baju mengatakan, akibat dari kebakaran ia mengalami kerugian berkisar 60-70 juta. Aiyi merasa kecewa lantaran ketika mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) tiba di depan tokonya air sudah habis, sehingga menghanguskan 3 petak toko miliknya, sebelumnya Aiyi mencoba mendobrak pintu belakang untuk menyelamatkan barang dagangannya, justru tangannya terkena sambaran api dan tidak ada satupun barang yang dapat diselamatkan.
“Stok barang untuk persiapan hari raya sudah ludes terbakar, modal sudah tidak ada, tidak tahu kedepannya bagaimana” ujar Aiyi, dengan nada sedih.
Mobil Damkar tiba di lokasi pukul 07.00 WIB sedangkan kebakaran terjadi pada pukul 05.20 WIB, keterlambatan ini terjadi akibat pasokan air di Kota Metro sangat sedikit, sehingga pengambilan air harus pergi ke Lampung Tengah, yang memakan waktu cukup lama. Dua puluh mobil Damkar dikerahkan, 15 mobil dari Kota Metro dan 5 mobil dari Lampung Tengah. Kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai 1 milyar.
Johan mengharapkan agar adanya bak penampung atau kolam air untuk mengurangi dampak kerugian dari resiko kebakaran tersebut, sehingga akses pengambilan air tidak terlalu jauh.
“penyebab sering terjadi kerbakaran di kawasan ini karena aliran listrik tidak teratur.” tandasnya.
Johan menghimbau agar setiap pedagang mempunyai Alat Pemadam Api Ringan (APAR), karena kebakaran itu bermulai dari hal kecil.
“APAR itu penting, setiap pemilik toko harus memilik APAR kecil” Tegasnya.
Warga berpendapat bahwa peristiwa kebakaran ini terjadi karena konsleting listrik seperti hal nya ditahun yang lalu.
“Sudah tiga kali terjadi kebakaran. Yang pertama di tahun 2012 terjadi pada tempat yang sama. Pada 2017 juga terjadi kebakaran kecil yang membakar 15 toko, dan 2018 terjadi kebakaran besar yang membakar 150 kios, hal itu diduga karena aliran listrik yang tidak teratur” Ujar Juniadi, salah satu pedagang di Pasar Cendrawasih. (Reporter/Linda/Ratna)