Semarak Gema Muharam, Desa Banjarejo Sajikan Pertunjukan Budaya Hingga Kajian Akbar
Dalam rangka memperingati Gema Muharam Desa Banjarrejo Lampung timur menggelar acara pengajian akbar yang terbuka untuk umum. Acara tersebut dilaksanakan di Lapangan Merdeka 38 a, Banjarejo, Batanghari, Lampung Timur. Sabtu (13/07/2024).
Acara Kajian Gema Muharram di Desa Banjarejo semakin semarak dengan kehadiran berbagai tokoh penting. Di antaranya, Kepala Desa (Kades) Banjarrejo, Bambang Sutejo, para tokoh masyarakat, dan perwakilan majlis taklim dari berbagai dusun di desa tersebut. Tak lupa, Kiyai Hulal Abidin, selaku pengisi kajian, serta diikuti 300 masyarakat Desa Banjarejo.
Kajian ini berlangsung selama satu hari dan diisi oleh Kiyai Hulal Abidin, seorang pecinta kebudayaan dan pengelola budaya wayang kulit. Beliau dengan cerdas memanfaatkan wayang kulit sebagai media penyampaian materi, sehingga kajian terasa menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat.
Selain kajian akbar, Gema Muharram di Desa Banjarrejo juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik lainnya. Dimulai dengan senam bersama, salawat, pertunjukan wayang kulit yang memukau, hingga workshop edukatif yang menambah wawasan.
Tak ketinggalan, berbagai perlombaan dan penampilan kreasi budaya turut menyemarakkan suasana, memeriahkan desa dengan keragaman budaya dan tradisi. Acara Gema Muharram ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 12-13 Juli 2024.
Bambang Sutejo, selaku Kepala Desa Banjarejo, menjelaskan bahwa acara Gema Muharram ini diselenggarakan dengan tujuan mulia, yaitu untuk memajukan desa. Acara ini merupakan bagian dari program kerja desa untuk mewujudkan Desa Wisata dan memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Ia pun berharap melalui kegiatan ini, masyarakat Desa Banjarejo dapat memperoleh penghasilan tambahan, desa menjadi lebih semarak dengan kegiatan positif, serta budaya tradisional dan kearifan lokal dapat dilestarikan.
Kegiatan Gema Muharam dipersiapkan sejak dua bulan lamanya. Namun persiapan ini dirasa masih kurang matang karena rapat yang dilakukan terlalu mepet. “Mungkin jika tidak mepet bisa lebih tertata,” ungkapnya.
Kemudian, puncak kemeriahan Gema Muharram di Desa Banjarejo adalah Pagelaran Wayang Kulit. Namun, sebelum pertunjukan utama, para pengunjung akan disuguhkan dengan pertunjukan budaya wayang kulit anak-anak yang istimewa. Pertunjukan ini akan menampilkan tiga versi bahasa, yaitu Jawa, Lampung, dan Inggris, menjadikannya sebuah perpaduan budaya yang unik dan menarik.
Lebih dari sekadar hiburan, Bambang Sutejo, selaku Kepala Desa Banjarejo, berharap Gebyar Muharram ini dapat membawa manfaat yang lebih luas. Beliau optimis bahwa acara ini akan meningkatkan penghasilan UMKM desa dan memicu kegiatan ekonomi yang lebih semarak. “Semoga dapat meningkatkan maraknya kegiatan perekonomia, supaya desa Banjarejo lebih makmur kedepannya,” harapnya.
Tanggapan positif datang dari Suprihatin kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) beliau mengungkapkan bahwa ia sangat antusias dalam melaksanakan acara ini karena dalam kegiatan ini mencakup berbagai elemen sejahtera.”Sehingga kedepannya desa Banjarrejo bisa lebih maju dan memiliki khas desa yang tidak ada didesa lain, menjadi desa yang unik berkualitas, ” harapnya.
Tanggapan yang sama datang dari Ibu Zulaikha, beliau merasa bersyukur karena dengan dengan adanya kajian ini bisa menyadarkan umat khususnya masyarakat Banjarrejo dapat lebih mendekatkan diri kepada allah Swt,. “Semoga masyarakat bisa tersadar dan kembali kepada jalan yang benar sesuai dengan momen tahun baru islam yaitu bulan muharam yang sebelumnya kejalan sesat dibulan ini waktunya memulai tahun baru islam dengan lebih baik lagi,” harapnya.
(Reporter/ Sundari)