Kronika

Puisi

Senjata Terakhir

  • Januari 20, 2017
  • 1 min read
  • 77 Views

Penderitaan-dan-Dosa

Bertanya pada luka

Canda tawa bersama derita dan gerai air mata

Sebelumnya, tiada nestapa

Dunia memang buta

Menikam hidupku dengan taringnya

Aku tahu alam menitikkan belasnya

Namun, tiada daya

Menenggelamkanku sedalam luka

Mengapa?

Bukankah setiap insan punya kesempatan yang sama?

Aku bercerita pada purnama

Sebelum awan hitam mengikatnya

Sebelum malam terselimut gulita

Cerita tentang duka

Hanya tersedu

Kemana aku harus mengobatinya?

Kemana?

Kematian mengulurkan tangan

Mengajakku pergi menghapus lara

Tidak!

Aku masih punya cinta

Senjata terakhirku bertahan di bawah himpitan bengis dunia

(Wahid/FLP Kota Metro)

Bagikan ini:
Baca Juga:  Seperti Daun
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *