Sosialisasi Pangkalan Data IAIN Metro
Institut Agama Islam Negeri Metro mengadakan sosialisasi pangkalan data perguruan tinggi dan PIN (Penomoran Ijazah Nasional) serta Sivil (Sistem Verivikasi Ijazah Secara Elektronik) yang bertempat di GSG, Kamis (26/4).
Acara ini guna untuk melengkapi data mahasiswa yang masih kosong seperti nama sesuai ijazah SD, SMP SMA, seperti nama ibu kandung bukan ibu tiri, angkat ataupun wali, dan melengkapi  Nomor Induk Kependudukan (NIK)sesuai E-KTP dan Kartu Keluarga (KK) serta melengkapi nama sekolah asal. Pentingnya data yang kita isi apabila tidak terdapat di forlap.ristekditi.go.id maka tidak diakui sebagai mahasiswa yang resmi. Selain itu data yang tidak lengkap maka tidak bisa mengajukan PIN, bahkan mungkin ada ijazah yang tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Acara ini dikhususkan untuk semua mahasiswa IAIN Metro angkatan 2016, dimana data mahasiswa angkatan 2016 tersebut masih belum lengkap. Mahasiswa angkatan 2016 adalah migrasi awal dari STAIN ke IAIN yang memang kelengkapan data harus benar-benar dibutuhkan dibandingkan dengan angkatan-angkatan sebelumnya.
Sosialisasi ini dilakukan persesi setelah dari lembaga berkoordinasi dengan masing-masing fakultas. Pada hari kamis 26 April 2018 pada pukul 10.00, sosialisasi diikuti oleh mahasiswa dari Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, pada pukul 13.00 Â WIB dilanjutkan oleh mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, padaJum’at siang sosialisasi diperuntukan oleh mahasiswa Fakultas Syariah, dan pada hari Sabtu diperuntukan oleh mahasiswa dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).
Haris Setiaji, Kasubag Akademik IAIN Metro berharap, agar semua mahasiswa melengkapi datanya supaya tidak mengganggu kedepannya. “Kalau ada data yang salah itu bisa diganti tapi lama prosesnya bisa 3 sampai 4 bulanan karena prosesnya bertahap dari kita mengajukan ke Kementerian Agama dan lanjut ke risetdiktif, itu panjang satu orang bisa sampai empat bulan,”ujar Haris Setiaji.
NIK sangat penting bagi mahasiswa sekarang karena pada biodata mahasiswa dituntut harus ada NIK. Mengenai persoalan Kartu Rancana Study (KRS) kebanyakan mahasiswa angkatan 2015 kebawah mengambil skripsi di semester delapan dan melanjutkan di semester sembilan tetapi lupa untuk mengisi KRS kembali, “Sekarang ini pokoknya isi KRS karena harus dilaporkan. Kalau telat melaporkan, harusnya dia wisuda jadi tidak bisa, dan kita tidak bisa membantu karena kita langsung lapor. Â Setiap satu bulan setelah perkuliahan dimulai, kita berperan dalam melaporkan KRS. Setelah satu bulan UAS baru kita laporkan nilainya”, tutur Haris.
Haris Setiaji menghimbau kepada mahasiswa terkhusus bagi mahasiswa semester  akhir dan umumnya untuk semua mahasiswa IAIN Metro agar selalu memperhatikan tentang KRS ataupun nilai karena hal tersebut sangat penting bagi diri sendiri. “Mahasiswa harus peduli kepada nilainya karena di sismik itu ada batas penginputan nilai. Ketika nilainya belum keluar ditanya terus kepada dosennya bukan bertanya ke akademik dan mengeluhkan kepada Wadek I,”ujar Haris Setiaji saat wawancarai Kronika.(Reporter/EN)
2 Comments
[…] April 26, 2018Administrator […]
[…] http://kronika.id/sosialisasi-pangkalan-data-iain-metro/ […]