Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, berhasil meraih Juara Harapan I Lomba Debat Ekonomi dan Bisnis Islam dan Juara Harapan III Lomba Olimpiade Ekonomi Tingkat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia dalam acara FEBI Festival 2022. Berlangsung sejak 28 Januari–14 Februari 2022.
Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini, diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (Dema-F) FEBI Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL). Bertema Kreativitas dalam Momentum Semarak Tahun Baru, Aktualis, Inovasi, dan Kolaborasi.
Kedua tim yang masing-masing berjumlah tiga orang, di antaranya 5 mahasiswa jurusan Akuntansi Syariah (Aks) dan 1 mahasiswa jurusan Perbankan Syariah (Pbs). Tim peraih Juara Harapan I Lomba Debat Ekonomi dan Bisnis beranggotakan Fajar Bara Dewa (Aks), Muhammad Umar Munawwar (Aks), dan Rendy Ferdiansyah (Pbs). Sementara itu, tim peraih Juara Harapan III Lomba Olimpiade Ekonomi PTKIN se-Indonesia beranggotakan Devy Wulandari (Aks), Sinta Lutfiana (Aks), dan Aprilia Dwi Astuty (Aks).
Devy Wulandari, Ketua tim Lomba Olimpiade Ekonomi, menjelaskan bahwa awalnya ia mengetahui informasi lomba ini melalui Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Aks. Kemudian mencari tahu melalui media sosial Instagram Dema FEBI UIN RIL dan mengajak teman-temannya untuk mengikuti lomba tersebut.
Untuk dapat memberikan yang terbaik pada saat perlombaan, Devy dan timnya sangat matang dalam mempelajari materi-materi yang akan dilombakan. “Jelas mempersiapkan materi-materi yang akan disampaikan, kayak tema-temanya. Belajar dari jurnal-jurnal, buku-buku di perpustakaan, dan agar maksimal, materinya dibagi, serta agar lebih mudah dalam menguasai materi,” ungkapnya saat diwawancarai Kronika.
Tahapan lomba dimulai dari tanggal 15–25 Januari 2022, pendaftaran dan registrasi, tanggal 12 Februari 2022 yaitu technical meeting (TM) dilanjutkan tahap penyisihan untuk menjaring 10 tim terbaik. Selanjutnya, 13 Februari 2022 merupakan tahap semi-final untuk menjaring enam tim terbaik. Pada hari yang sama, dilanjutkan babak final, enam tim yang sudah terseleksi melakukan presentasi materi dengan waktu yang ditentukan dan diberikan pertanyaan tambahan.
“Jadi, untuk final sendiri itu kami diminta untuk melakukan presentasi selama satu jam, karena kehabisan waktu jadi cuma seadanya gitu, kurang maksimal, dan setelah itu kami diminta untuk menjawab tiga pertanyaan yang diberikan,” jelas Devy.
Devy berpesan agar jangan pernah bosan untuk belajar. Jangan menjadikan kuliah online sebagai alasan untuk bermalas-malasan. “Kita harus manfaatin smartphone kita untuk mencari hal-hal yang dapat mendidik kita dan yang nambah pengetahuan, dan jangan pernah ragu buat mencoba hal-hal baru,” pesannya.
Sama halnya dengan Rendi Ferdiansyah, Ketua tim lomba Debat Ekonomi dan Bisnis. Rendi mengungkapkan bahwa ia dan timnya belajar setiap hari untuk mempersiapkan perlombaan. “Setiap pagi hingga malam, mempelajari materi-materi perekonomian baik lingkungan mikro, makro, ataupun keuangan negara, dan selalu berdiskusi kepada dosen FEBI untuk memperbaiki di setiap kekurangan materi tim kami,” tuturnya.
Tahapan lomba debat sendiri, pendaftaran dibuka pada 15 Januari–3 Februari, TM tanggal 7 Februari, babak penyisihan tanggal 8–9 Februari, pengumuman lolos babak penyisihan tanggal 11 Februari. Kemudian, Final tanggal 13 februari dan pengumuman lolos Final Tanggal 14 Februari.
Terdapat tujuh tim pendaftar di babak penyisihan, setelah pengumuman, tersisa empat tim untuk masuk ke babak final. Pada babak final, tim dengan nilai tertinggi mempereebutkan juara I dan II sedangkan tim dengan nilai terendah memperebutkan juara III dan juara harapan I. Pada tahap final juga, tim lomba diminta untuk memilih beberapa judul mosi yang diberikan panitia untuk kemudian didebatkan.
Rendi berharap, ke depannya fakultas lebih memperhatikan mahasiswanya agar dapat mencetak generasi yang lebih baik, khususnya di FEBI. Ia juga berharap, FEBI dapat mencetak generasi muda, terutama di bidang ekonomi, yang berkualitas, berkarakter, dan mempunyai mentalitas yang kuat. “Selalu memperhatikan minat dan bakat mahasiswanya, mendukung dari segala aspek kegiatan yang menunjang prestasi,” harapnya.
(Repoter/Azis)
