UKPM Kronika Tetap Menjunjung Tinggi Kebenaran
Menyadari akan pentingnya fungsi pers kampus dalam memainkan peran sebagai pengontrol dan fungsi sosial. pada tanggal 20 Juni 1999, melalui musyawarah, maka munculah nama ”Kronika”. Nama Kronika pun kemudian diambil sebagai nama pers mahasiswa tersebut.
Dan tanggal tersebutlah yang dijadikan sebagai tanggal dan hari bersejarah bagi Kronika. Maka setiap tahunnya, setiap tanggal tersebut selalu diperingati sebagai hari lahirnya Kronika atau yang sering disebut dengan istilah Milad. Dan ini merupakan pers mahasiswa pertama dan satu-satunya di kota Metro.
Kata ’Kronika’ sendiri mengandung arti ”kecerahan sang fajar.” Dan berlogo ”Kreasi Inovasi, Interaksi Dan Komunikasi Mahasiswa”. Untuk penerbitannya sendiri, Kronika telah mendapatkan izin ISSN (International Standard Serial Number) dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Jakarta, tertanggal 29 Maret 2007. Dengan nomor ISSN 1978-2764. Hal ini sekaligus menjawab keraguan para pembaca selama ini. Izin ISSN ini tentunya sangat bermanfaat bagi para penulis majalah Kronika. Konon, jika PNS (Pegawai Negeri Sipil) menulis di majalah ini, maka secara otomatis dapat dijadikan sebagai kridit point dalam kenaikan pangkat. Begitu juga dengan orang-orang yang membutuhkan sertifikasi ISSN. Berbeda ketika belum ada nomor ISSN. Hal ini sekaligus menjawab keraguan selama para pembaca selama ini.
Untuk menopang kualitas penerbitan majalah Kronika, berbagai hal telah diupayakan. Pada bulan Juni 2007 dan Agustus 2009, Kronika menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Lanjut (PJMTL) Se Indonesia. Ini sebagai bentuk timbal balik atas keikutsertaan Kronika dalam pelatihan-pelatihan jurnalistik berskala nasional. Pelatihan ini merupakan pelatihan jurnalistik berskala nasional yang sudah diselenggarakan dua kali oleh Kronika. Minimal Kronika bisa sedikit berperan dalam mengawal kemajuan jurnalisme mahasiswa di Indonesia. Dari sini arah Kronika untuk berlari ke pentas nasional semakin terlihat jelas. Minimal keberadaan Kronika dan kampus STAIN ini mulai di kenal masyarakat Indonesia secara luas. Dan inipun diimbangin dengan terbitan Kronika yang mulai meluas. Bukan hanya skup kampus, lingkup Metro atau Lampung saja. Namun mulai merambah ke daerah-daerah lain. Selain majalah, Kronika juga mencoba menerbitkan koran sebagai percepatan proses interaksi seluruh civitas kampus. Pengutusan kru untuk mengikuti pelatihan baik di tingkat lokal maupun Nasional pun dilakukan. Hal itu guna sebagai pengembangan untuk meningkatkan SDM yang harus dimiliki Kronika.
Ruangan berukuran tidak terlalu lebar dan juga tidak terlalu sempit dan buku-buku yang tidak tertata rapi, berantakan merupakan pemandangan keseharian dan menjadi saksi perjuangan. Itulah ciri yang cukup melekat dari kantor kesekretaiat Kronika. Dan janganlah salah, tempat itulah tonggak kreativitas dan olah para intelektual muda, atau bahasa gaulnya para aktivis. UKPM (Unit Kegiatan Pers Mahasiswa) Kronika merupakan wadah aktivitas dan media belajar mahasiswa yang mampu menampung dan menyalurkan aspirasi seluruh masyarakat kampus serta melakukan kontrol social secara kritis, ilmiah dan konstruktif. UKPM yang sudah berusia 11 tahun ini bersifat independen, kekeluargaan dan bernafaskan islam. Dari berbagai pengalaman bisa kita dapatkan. Menggeluti dunia kepenulisan tidaklah mudah, menuangkan ide dalam tulisan lebih susah dari pada mengucapkan karena banyak orang tidak hobi menulis dan lebih dituangkan dalam percakapan. Berbicara, membutuhkan konsentrasi penuh ketika membuat berita karena dalam pembuatan berita tidak main-main dan jika salah akan berakibat fatal. Menguji keberanian, ketika wawancara terkadang harus berhadapan dengan pro dan kontra dari berbagai narasumber. Inilah wadah dan ajang krativitas bagaimana dunia tulis menulis yang banyak penuh rintangan dan tantangan namun tidak menyurutkan nyali untuk mencari kebenaran. Yang hal itu sesuai dengan slogan Kronika, “ Tetap menjunjung tinggi kebenaran”.[]
