Kronika

Kampus Kota Metro

Workshop MICIS Ke-7 Dalam Harmoni Kontribusi Islam

  • Agustus 12, 2017
  • 2 min read
  • 86 Views
Workshop MICIS Ke-7 Dalam Harmoni Kontribusi Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro memperingati 7 tahun Metro International Conference On Islam Studies (MICIS) di Gedung Serba Guna (GSG). Bertemakan “International Conference On Southeast Asia Islam It’s Contribution In Developing Regional Peace and Religious Harmoni”. Sehingga acara ini diadakan guna kerjasama antara Asia tenggara dalam kontribusi islam mengembangkan perdamaian dan kontribusi harmoni keagamaan, Sabtu (12/08).

Mengahadirkan pemateri dari Universitas Kebangsaan Malaysia Prof. Dato’ Dr. Mohd.Yusof Hj.Othman,Fasc , Universitas Fatoni Thailand Prof. Mazlan Muhammad, KIM Singapore Dr. Saifuddin Amir, Ms, UNISSA Brunai Darussalam Dr. Azem bin Haji Matali, Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim, Ph.D, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. Azyumardi Azra, MA. CBE. Ada tiga prenery speaker dari Indonesia,  Peserta yang hadir ada  500 dari Sekolah Se-Kota Metro, STKIP PGRI, STKIP Dharmawacana, STKIP Kumala, IAI Ma’arif, IAI Agus Salim, pondok pesantren, Kemenag Metro, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro.

“Saat ini banyak nama yang di kait-kaitkan dengan Islam, seperti Islam Radikal, Islam Tradisional dan yang saat ini sangat hangat Islam Nusantara. Islam yang sebenarnya adalah islam yang Rahmatan Lil’alamin perbedaan islam yang disematkan berasal dari pemahaman terhadap Al-Quraan yang berbeda-beda,” ujar Tobibatussa’adah.

“Harapannya konferensi dengan tema kontribusi islam Asia Tenggara membangun kawasan perdamaian dan harmoni, agama Islam memberikan perdamaian bagi kota Metro  didukung Kemenag Metro dan Lampung Timur untuk memberikan kontribusinya,” ujar Enizar.

Pemerintah kota Metro turut hadir diacara ini “Apabila membangun sumber Daya Manusia melalui pendidikan, maka mencapai harmoni dalam agama dan kawasan damaiyaitu dengan cara bekerjasama dan toleransi. Sesuai dengan visi kota pendidikan dan wisata keluarga berbasis ekonomi kerakyatan berlandaskan membangun partisipasif,”ujar Prayetno.

Baca Juga:  Memaknai Kembali Sejarah G30S/PKI

“Harapan untuk MICIS ke 8 bisa lebih bagus antusias dan bisa melibatkan mungkin Eropa, Australia bisa mengundang 5 negara dan bisa menghasilkan tulisan yang berkualitas,“ ujar Marsud, ketua pelaksana

Sebelum materi disimulasikan oleh masing-masing pemateri ada penandatanganan Memorandum Of Undestanding (MOU) dari keempat negara telah menandatangani penerimaan kerjasama. (Reporter/Windy)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *