Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Jurai Siwo Lampung (Jusila) melaksanakan Yudisium Periode I Tahun Akademik 2025/2026 dengan tema “Mewujudkan Lulusan yang Berdaya Saing, Integritas, Mandiri, Amanah, dan Nasionalis.” Kegiatan ini berlangsung di Gedung Academic Center (GAC) Kampus II UIN Jusila, Rabu (19/08/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh Rektor UIN Jusila, Ida Umami, Wakil Rektor III, Akla, Ketua Senat, Mukhtar Hadi, Dekan FEBI, Dri Santoso, para Wakil Dekan, Ketua Program Studi di lingkungan FEBI, dosen, serta sejumlah wali calon wisudawan dan diikuti oleh 228 mahasiswa calon wisudawan dan wisudawati.
Peserta yudisium berasal dari empat program studi, yaitu Ekonomi Syariah (ESy) sebanyak 113 lulusan, Perbankan Syariah (PBS) sebanyak 64 lulusan, Akuntansi Syariah (AKS) sebanyak 45 lulusan, dan Manajemen Haji dan Umroh (MHU) sebanyak 6 lulusan. Dari jumlah tersebut, dua mahasiswa berhasil meraih predikat khusus.
Audy Anzany Risvana (ESy’21) dinobatkan sebagai lulusan terbaik FEBI dengan raihan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97. Sementara itu, Saskia Anggun Khoirun Nisa (AKS’21) meraih predikat lulusan tercepat dengan IPK 3,95. Ia berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun 7 bulan.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Jusila, Ida Umami, menjelaskan kepada para calon wisudawan mengenai makna sebenarnya dari prosesi yudisium, “Sebetulnya yudisium itu adalah ketika Anda (mahasiswa,. red) munaqosyah dan ditetapkan, sejak saat itu Anda sudah bisa menyandang gelar. Itulah yang dinamakan yudisium. Pada saat itu pula Anda ditetapkan nomor PIN ijazahnya. Jadi, prosesi yudisium ini hanya bersifat seremonial,” terangnya.
Lebih lanjut, Ida Umami memberikan pesan khusus kepada para mahasiswa agar menjaga perilaku dan menunjukkan sikap yang pantas sebagai lulusan UIN, “Berubahlah perilaku Anda, baik kepada orang tua maupun masyarakat sekitar. Tunjukkan bahwa Anda pantas menjadi tamatan S1 UIN. Bersyukurlah, karena Anda masuk ketika kampus ini masih IAIN, tetapi tamat sebagai lulusan UIN. Jadilah pribadi sederhana, amalkan ilmu meskipun dari hal yang kecil. Jangan malu berusaha, praktikkan keahlian yang dimiliki, karena itu akan menjadi kebanggaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Senat UIN Jusila, Mukhtar Hadi, dalam sambutannya menegaskan bahwa melalui prosesi yudisium tersebut mahasiswa resmi menyandang gelar sarjana, “Dengan yudisium ini, maka semuanya telah resmi dan berhak menggunakan gelar kesarjanaan,”ujarnya.
Mukhtar Hadi juga mengingatkan bahwa gelar sarjana hanyalah awal perjalanan, bukan akhir. Menurutnya, kehidupan pasca-kuliah justru menuntut kesiapan yang lebih besar, “Menjadi sarjana bisa dikatakan awal kedewasaan kita dalam mengarungi kehidupan sosial dan bermasyarakat. Dunia luar tantangannya semakin besar, menuntut kita untuk terus belajar dan mengisi diri dengan keilmuan serta nilai akademik. Maka dari itu, jangan pernah berhenti belajar,” pungkasnya.
Selanjutya, Dekan FEBI, Dri Santoso, dalam sambutannya menyampaikan perlunya syukuran atas usaha yang telah dilalui pada masa perkuliahan, “Ketika berhadapan dengan Kaprodi ketika menyusun Kartu Rencana Studi (KRS), setiap hari harus kuliah selama empat tahun, tidak mengenal hujan, tidak kenal panas, kemudian harus Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), seminar dan terkadang saya maklum kalau ada papan bunga selamat sempro, karena memang prosesnya relatif melelahkan, jadi keberhasilan yang sedikit perlu disyukuri. Oleh karenanya agak aneh jika seminar proposal disyukuri masa yudisium engga disyukuri” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa perlunya menyosialisasikan kelulusan untuk menjadi jembatan mengenalkan UIN, “Jadi mulai sekarang lapor ke orang tua, ke sekolah, ke tetangga, bahwa kalian semua sudah sarjana agar kegembiraan dan optimisme itu menular sehingga harapannya adalah semakin banyak yang masuk ke UIN, ” paparnya.
Tanggapan datang dari Novi Lia (ESy’21), ia menilai acara yudisium berjalan baik meski persiapannya terkesan mendadak,“Bagus sih, tapi kayaknya untuk periode selanjutnya lebih dipersiapkan lagi, karena ini terkesan dadakan,”ungkapnya. Ia juga berharap kegiatan ini dapat membawa dampak positif bagi kampus, “Semoga UIN Jusila semakin maju, semakin jaya, dan semakin populer,” tambahnya.
Hal senada disampaikan oleh Nadela Oktaria (ESy’ 21). Ia merasa acara tetap meriah meskipun sebelumnya tidak ada rencana pelaksanaan, “Cukup meriah sih, soalnya awalnya enggak ada rencana diadakan, tapi akhirnya terlaksana juga,”ujarnya. Ia pun berharap agar pelaksanaan berikutnya bisa lebih tertata.“Untuk ke depannya semoga lebih rapi lagi dan jangan dadakan,” katanya.
(Reporter: Aena/Meli)