Yudisium FTIK Periode I: Siapkan Sarjana Berintelektual dan Berahlak Mulia
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Metro menggelar Yudisium periode I tahun 2020, di GSG IAIN Metro, Kamis (14/02).
Terdapat beberapa persembahan dari mahasiswa FTIK diantaranya Tari Kreasi, Musikalisasi Puisi, dan Akustik sebagai penghormatan kepada peserta yudisium.
Sebanyak 306 peserta yang mengikuti yudisium periode I diantaranya 141 mahasiswa dari jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI), 101 mahasiswa dari jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), 12 mahasiswa dari jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), 28 mahasiswa dari jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan 24 mahasiswa dari jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA).
Wisudawan terbaik yudisium periode ini diraih oleh Temu Kurnia Ambar Sari dari mahasiswi PGMI dengan IPK 3,85. Selain itu, terdapat wisudawan termuda yaitu Ririn Erviana dari PAI yang berumur 20 tahun 11 bulan 2 hari, sekaligus menjadi wisudawan terbaik di jurusan PAI dengan IPK 3,82.
Enizar, Rektor IAIN Metro, dalam sambutannya mengatakan, “Saya ingin menyampaikan amanah bagi peserta yudisium. Pertama, saat seorang mahasiswa keluar dari sini bisa membawa 2 pengganti untuk IAIN Metro. Kedua, dengan ilmu yang diperoleh di IAIN Metro, peserta yudisium dapat menjadi sarjana pendidikan yang akan mengajarkan islam, membahagiakan, dan paham Islam yang moderat, serta menjadi sarjana yang mempunyai Intelektual tinggi dan berakhlak mulia,” terangnya.
Naim, koordinator acara, mengatakan, “Mereka adalah senior kita yang harus kita hormati, meskipun sekilas kontribusi mereka tidak dirasakan langsung pada pribadi kita masing-masing,” ungkapnya.
Ririn Erviana, mengungkapkan, sebagai seorang mahasiswa dapat memaksimalkan segala potensinya, juga berkarya semaksimal mungkin.
“Tidak perlu terburu-buru, nikmati prosesnya, serta gali potensi yang lain sehingga waktu selama 4 tahun dapat berguna untuk semua orang,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, untuk menjadi peserta terbaik, memerlukan ambisi sejak awal. Sebab, banyak yang tak mengharapkan menjadi peserta yudisium terbaik, tetapi setelah hari ini, keinginan menjadi terbaik adalah harapan semua peserta.
“Anggap aja saingan kita itu hanya sedikit, sehingga kita merasa mudah untuk mencapai sarjana terbaik. Selain itu, kita perlu penguasaan dan ketelatenan dari diri sendiri,” tambahnya.
(Reporter/Alifa/Atika)