Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro mengadakan Yudisium Periode II, dilaksanakan di Gedung Serbaguna (GSG) Kampus I IAIN Metro. Rabu (26-01-2022).
Turut hadir Rektor IAIN Metro, Siti Nurjanah, Dekan FTIK, Zuhairi, Kepala Jurusan FTIK, dan perwakilan alumni FTIK, serta 303 peserta yudisium.
Pada yudisium kali ini, calon wisudawan terbanyak berasal dari jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan jumlah 101 mahasiswa. Tadris Bahasa Inggris (TBI) 75 mahasiswa, Tadris Biologi (Tbio) 26 mahasiswa, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) 43 mahasiswa, Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) 26 mahasiswa, Tadris Matematika (TMTK) 11 mahasiswa, Tadris IPS (TIPS) 7 mahasiswa, dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) 14 mahasiswa.
Terdapat tiga predikat yang diberikan kepada calon wisudawan FTIK, di antaranya lulusan terbaik yang diraih oleh Niko Efendi jurusan TBio dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,96. Kedua, lulusan tercepat, diraih oleh Arista Wati jurusan TIPS dengan masa studi 3 tahun 2 bulan 2 hari. Ketiga, lulusan termuda oleh Umi Alfia jurusan PAI, dengan usia 19 tahun 9 bulan 19 hari.
Siti Nurjanah, dalam sambutannya mengatakan bahwa alumni IAIN Metro harus bisa menerapkan empat indikator moderasi beragama. “Pertama adalah komitmen kebangsaan, kedua adalah toleransi, ketiga adalah anti kekerasan, dan yang keempat adalah menghargai tradisi,” ujarnya.
Zuhairi, melalui sambutannya, berpesan kepada mahasiswa agar dapat memberikan informasi kepada keluarga, teman, dan saudaranya yang ingin meneruskan pendidikan yang berkualitas dan tidak jauh, yaitu di IAIN Metro. Ia juga berharap, mahasiswa mampu mengembangkan cara berfikir kritis, mampu bersaing, kreatif,dan inovatif.
Yudianto, Ketua Pelaksana, menjelaskan bahwa yudisium merupakan pengukuhan untuk mahasiswa yang sudah lulus. “Yudisium ini jika diibaratkan dalam pernikahan, merupakan akad dan wisuda merupakan resepsinya,” ujarnya.
Ia berharap, lulusan tahun ini tetap semangat untuk terus belajar. Mereka harus membawa karakter dan kebaikan di masyarakat.
Niko Efendi (Tbio’18), sangat bersyukur atas pencapaiannya hingga saat ini. Ia juga berterima kasih kepada beasiswa yang telah diterimanya sehingga dapat menyelesaikan studinya. “Saya sangat berterimakasih kepada orang tua saya dan dosen. Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bidikmisi karena Bidikmisi saya bisa menyelesaikan kuliah,” ujarnya.
Niko tidak menyangka akan menjadi lulusan terbaik tahun ini. Pencapaian tersebut merupakan salah satu impiannya. Ia percaya jika sebuah mimpi itu telah ditulis, diusahakan, dan didoakan pasti akan dikabulkan oleh Allah.
Ia berharap, melalui gelar sarjana dan prestasinya, dapat menginspirasi masyarakat di tempat tinggalnya untuk semangat menuntut ilmu. “Saya pengen menginspirasi masyarakat dusun saya agar mereka lebih semangat lagi menuntut ilmu,” pungkasnya.
(Reporter/Viki/Bela)