38°C
22 April 2024
Agama BTQ IAIN Info

IAIN Metro Perpanjang Program BTQ Menjadi Dua Semester

  • Maret 4, 2024
  • 3 min read
  • 36 Views
IAIN Metro Perpanjang Program BTQ Menjadi Dua Semester
Ma’had Al-Jami’ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro mengadakan program Tahfiz dan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) bagi mahasiswa semester dua, yakni mahasiswa angkatan tahun 2023. Program tersebut dilaksanakan seminggu dua kali yakni di hari Sabtu dan Minggu.
Terdapat beberapa pembagian kelas pada program tersebut, yakni sebanyak 30 kelas BTQ yang dalam satu kelasnya berjumlah 22—25 peserta. Saipullah selaku Mudir Ma’had Al-Jami’ah, menjelaskan bahwa program tersebut dilaksanakan dua semester karena dua alasan, alasan pertama yakni ketika dilakukan hanya satu semester tidak mencapai target, “Target kita itu dua juz,” ujarnya saat diwawancarai Kronika pada Senin (26-02-2024).
Selain itu, hal lain yang mendasari program tersebut dilaksanakan dua kali adalah karena kondisi yang belum cukup mapan. Sekitar awal 2022, “Unit Pengembangan Ibadah—sekarang ma’had Al-Jami’ah—memang pelaksanaan program ini dua semester. Sehingga awal memimpin Ma’had masih belum mapan,” terang Saipullah.
Baca Juga:  Ani Setiasih: Peroleh Piala Lewat Mendongeng
Saipullah juga menerangkan bahwa capaian keluaran program tersebut bersumber dari modul Kementrian Agama (Kemenag) yakni, menguasai moderasi beragama, mampu  membaca Al-Qur’an dan mempunyai hafalan minimal juz 30. Selain itu, terdapat mandat lain, yakni mahasiswa diharapkan mampu membaca kitab kuning dan dapat melakukan praktik ibadah sesuai dengan kaidah yang benar, “Dan itu hanya bisa berjalan dan dibentuk melalui pesantrenisasi dan waktunya sudah kita rangkai sebanyak dua semester,” ujarnya.
Lebih lanjut, pada tahun 2024 ini, Ma’had Al-Jami’ah menyediakan kurang lebih 1000 kuota, menyesuaikan dengan ketersediaan pembina. Saipullah, menuturkan bahwa penilaian BTQ meliputi hafalan minimal 1 juz yaitu juz 30, mempunyai bacaan yang baik sesuai makhraj dan tajwid. Ia juga menjelaskan bahwa tutor BTQ berasal dari mahasiswa yang mempunyai bacaan Al-Qur’an yang baik, dan minimal sudah hafal 5 juz Al-Qur’an, “Bahkan dari mereka ada yang sudah khatam 30 juz, artinya kita melihat mereka mampu untuk mengemban amanah ini,” jelasnya.
Meskipun waktu pelaksanaan program ini bertabrakan dengan pelaksanaan Intensive English Program (IEP—dulu disebut IBI), program ini tetap dapat dilaksanakan dengan melalui zoom meeting secara daring, “Jika bertabrakan bisa menggunakan zoom meeting atau mencari waktu lain selain hari Sabtu,” tambahnya.
Baca Juga:  Peringati HUT Ke 82, Kota Metro Undang Ustaz Hanan Attaki
Tanggapan positif datang dari Aminatus Zahra, Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI’23), ia menganggap progam BTQ dua semester ini adalah hal yang ringan, karena tidak ada unsur paksaan hafalan 5 juz serta tutor yang tidak mempersulit, terutama pada izin BTQ, “Untuk mengulang hafalannya sangat tidak memberatkan, karna hafalan diulang setelah setoran hafalan, ” jelasnya.
Ia berharap dengan program tersebut, mahasiswa yang mengikuti dapat lebih giat dan tetap menjaga hafalannya, “Lebih giat lagi, menghafal serta menjaga kalam Allah,” ujarnya.
Tanggapan lain datang dari Dena Alinda, Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS’22), ia menanggapi nahwa program tahun ini, membuat ia kaget. Hal ini disebabkan karena setelah selesai semester satu masih ada BTQ, pada awal waktu kontrak BTQ itu hanya satu semester dan secara tiba-tiba disaat selesai BTQ semester pertama, ada pengumuman bahwa BTQ ternyata ditambah satu semester, “Informasi yang diberikan lebih lengkap lagi, jadi ga setengah-setengah informasinya,” jelasnya.
(Reporter/Roaena/ismi)
Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *