38°C
4 May 2024
Kampus

Menengok kerja Lampung Post

  • Desember 19, 2012
  • 2 min read
  • 21 Views
Menengok kerja Lampung Post
Media CetakOleh: Berti
Bandar Lampung . Minggu (25/11), belasan mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Pers Mahasiswa Kronika STAIN Metro mengunjungi salah satu media lokal ternama di Lampung, Lampung Post.
Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Lanjut (PJMTL) Se-Indonesia Season tiga yang diadakan Kronika pada tanggal 22-25 November 2012. Sugiyanto, selaku Pemimpin Umum Kronika mengungkapkan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana idealisme pers terutama Lampung Post yang bernaung dibawah Media Group. Sebagai penguat jawaban diskusi dalam Stadium General PJMTL “Idealisme dan Profesionalisme Pers di Era Keterbukaan Informasi “.
Diskusi tidak hanya membahas tentang idealisme dan profesionalisme Pers saja, tetapi juga mengupas bidang keredaksian, usaha, dan sirkulasi. “Menjadi seorang wartawan idealnya cinta terhadap pemikiran yang besar. Rajin membacalah ”, begitu statement yang disampaikan oleh Sri Wahyuni selaku asisten redaktur  saat berdiskusi di ruang pertemuan Lampung Post.
“Ukuran keberhasilan pers mahasiswa tidak dilihat dari sedikit banyaknya oplah penerbitan. Apalagi ingin bersaing dengan pers umum. Hampir tidak dapat diharapkan bahwa persma saat ini  akan menerbitkan berita aktual dan ‘menggigit’ seperti yang dilakukan pers umum. Persma cukup mengarahkan penerbitannya pada ciri khas mahasiswa yang kritis, objektif, analisis dan kaya ide” ungkap Sri seraya memandu kawan-kawan Kronika berkeliling ruangan, mulai dari ruang kerja redaksi (editor, layout) dan ruang produksi korannya.
Lampung Post, bukan apa-apa jika tidak ada pembacanya. Usaha yang dilakukan melalui program reporter cilik dan dunia remaja adalah trikyang terus dikembangkan. Ide-ide kreatif juga terus disesuaikandengan kebutuhan pembaca. Sama halnya dengan Kronika, sebagai pers mahasiswa yang ada di lingkup kampus, harus bisa mengembangkan ide-ide kreatif terbaiknya. Karena, sebuah media antara satu dengan yang lainnya harus ada perbedaannya. Melihat persaingan yang ada, harus melihat mekanisme pasar, sehingga media perlu berenovasi” lanjut Sri yang juga pengelola rubrikHumaniora Lampung Post ini.
“Idealisme Lampung Postyang masih dipertahankan yaitu dengan adanya program reporter cilik. Sebagai ajang penbelajaran se-dini mungkin bagi siswa Sekolah Dasar untuk belajar jurnalistik dan berinterakasi langsung dengan masyarakat, baik pemerintah ataupun swasta. Sedangkan Dalam meningkatkan Sumber daya manusia, Lampung Post mengadakan pelatihan-pelatihan bagi para wartawannya. Sebagai member Media Group, juga tetapmeng-update berita yang independen, bidang bisnis yang tidak mengikat. Tetap mempertahankan event promosi dikalangan masyarakat”. Kali ini Bang Rahmat, Bidang promosi yang angkat bicara.
 “Pertama, membacalah apa saja. kedua, belajarlah pada siapa saja, bahkan kepada tukang sampah, tukang ojek, korban kecelakaan dan lainnya. Ketiga, mempunyai rasa ingin tahu dan penasaran yang besar”. Pesan terakhir Yuni sebelum kru Kronikameninggalkan lokasi [].
Bagikan ini:
Baca Juga:  Sistem Operasi Perpustakaan IAIN Metro Selama Kuliah Daring
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *