38°C
23 April 2024
Agama Artikel Health IAIN Info Jurnalis kesehatan Kro n Ika

Tidur Saat Puasa: Antara Ibadah dan Dampak Negatif

  • Maret 24, 2024
  • 3 min read
  • 77 Views
Tidur Saat Puasa: Antara Ibadah dan Dampak Negatif

Puasa, salah satu rukun Islam, merupakan ibadah yang mewajibkan umat Muslim untuk menahan diri dari makan, minum, dan hawa nafsu lainnya dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Rasa kantuk yang kerap kali muncul saat berpuasa mendorong banyak orang untuk tidur agar waktu cepat berbuka. Namun, bagaimana hukumnya jika tidur berlebihan saat berpuasa?
Tidur saat berpuasa terbagi menjadi dua kategori. Pertama, tidur yang bernilai ibadah, yaitu tidur untuk mengakali rasa kantuk dan memilih tidur daripada membatalkan puasa. Kedua, tidur yang mendatangkan dosa, yaitu tidur yang menyebabkan seseorang meninggalkan ibadah lain, seperti salat.
Meskipun tidur saat berpuasa sah-sah saja, tidur berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, seperti tubuh semakin lemas, berpotensi gemuk, meningkatkan risiko depresi, dan mengganggu memori. Oleh karena itu, penting untuk mengatur waktu tidur saat berpuasa.

 

 

Baca Juga:  Dua Puluh Anggota UKK Pramuka Ikuti PWN UIN Raden Fatah Palembang

Di bulan Ramadan, sebuah hadis populer sering terdengar, menggemakan keutamaan orang yang berpuasa. Hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi ini menyatakan bahwa “Tidur orang yang berpuasa dianggap sebagai ibadah, diamnya menjadi tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni”.
Hadits ini menunjukkan bahwa bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah dan ampunan. Setiap amalan, bahkan sekadar tidur, dihitung sebagai ibadah bagi orang yang berpuasa. Diamnya pun menjadi tasbih, dzikir yang terus menerus mengalir. Amal ibadahnya dilipatgandakan pahalanya, doanya dikabulkan oleh Allah Swt. dan dosanya diampuni.

 

 

Baca Juga:  IAIN Metro Menggelar Seminar Nasional dan Bedah Buku Fikih Hak Anak

Tidur pada saat berpuasa dapat disebut sebagai ibadah ketika memenuhi dua kriteria. Pertama, tidak dimaksudkan untuk bermalas-malasan, tapi untuk lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah. Kedua, tidak mencampuri ibadah puasanya dengan melakukan perbuatan maksiat.
Ada 2 hal hukum tidur saat berpuasa, yang pertama tidur bernilai ibadah, yakni tidur untuk mengakali rasa kantuk, yang memilih tidur saat puasa daripada membatalkan puasanya. Yang kedua, tidur yang mendatangkan dosa, yakni tidur ketika berpuasa dapat mendatangkan dosa jika seseorang berlarut-larut dalam tidurnya hingga meninggalkan ibadah lain, seperti salat.
Adapun orang yang berpuasa namun masih saja melakukan perbuatan maksiat dalam puasanya, tidak mendapatkan fadhilah (keutamaan). Seperti yang diungkapkan oleh Syekh Nawawi al-Bantani. Dalam hadis nya yang berbunyi: “Tidurnya orang berpuasa adalah ibadah” ini berlaku bagi orang berpuasa yang tidak merusak puasanya, misal dengan perbuatan ghibah. Tidur meskipun merupakan inti kelupaan, namun akan menjadi ibadah sebab dapat membantu melaksanakan ibadah.

 

 

Baca Juga:  Lakspedam NU Kota Semarang, Paparkan Manfaat Mahasiswa Mengikuti KPM

Tidur berlebihan juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh, diantaranya :
1. Tubuh Semakin Lemas
Seharusnya, bangun tidur membuat tubuh kamu kembali segar. Namun, ketika tidur secara berlebihan saat puasa, tubuh akan merasa lebih mudah lelah dan lemas. Karena saat tidur pun tubuh tetap melakukan detoksifikasi dan mengeluarkan keringat.
2. Membuat Tubuh Semakin Gemuk
Berdasarkan laman Sleep Foundation, terlalu banyak tidur meningkatkan risiko terjadinya peningkatan berat badan, sakit kepala, sakit punggung, hingga masalah kardiovaskular.

3. Meningkatkan Resiko Depresi
Masalah tidur dan depresi memang memiliki keterkaitan yang sangat erat. Salah satunya tidur berlebihan saat siang hari sehingga dapat meningkatkan resiko depresi. Tidak hanya itu, tidur yang terlalu lama juga mengakibatkan munculnya masalah memori dan gangguan kecemasan berlebihan.

 

 

Baca Juga:  Mubes LKK Bentuk Regenerasi Kepemimpinan yang Amanah

Itulah hukum tidur berlebihan saat berpuasa beserta cara mengatasi rasa kantuk disaat berpuasa. Kesimpulan nya bahwa hukum tidur saat berpuasa tetap sah/boleh saja, asalkan tidak berlebihan atau bahkan dapat meninggalkan ibadah seperti salat. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan bulan Ramadan ini dengan sebaik-baiknya. Perbanyaklah ibadah, baik puasa, salat, maupun amalan lainnya. Gunakan waktu ini untuk introspeksi diri dan meningkatkan kualitas diri.

 

 

Sumber:

Tidur Sepanjang Hari Saat Puasa, Bagaimana Hukumnya Menurut Islam?


https://www.halodoc.com/artikel/jangan-terlalu-banyak-tidur-saat-puasa-ini-alasannya
https://islam.nu.or.id/ramadhan/maksud-hadits-tidur-orang-berpuasa-adalah-ibadah-kLinb

 

(Penulis/ Adam Rido Firdaus)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *