Program studi (Prodi) Perbankan Syariah (Pbs) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, menyelenggarakan Workshop dengan tajuk Pendampingan dalam Penyusunan Laporan Keuangan Usaha Mikro pada Mahasiswa Perbankan. Bertempat di Gedung Dekanat FEBI Lt.III, Senin (23-05-2022).
Turut hadir Dekan FEBI sekaligus membuka acara, Mat Jalil, Ketua Program Studi (Kaprodi) Pbs, Muhammad Ryan Fahlevi, dan 40 peserta. Kegiatan yang Berlangsung pada tanggal 23—25 Mei ini bertujuan untuk menguatkan kompetensi mahasiswa dalam rangka mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap diterjunkan ke lapangan.
Sebanyak tiga pemateri dihadirkan dalam worskhop tersebut. Pemateri pertama, Mat Amin, Direktur Utama Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Metro Agro Usaha Syariah dengan materi pengelolaan dana usaha mikro. Kedua, Hasan Arifin, Pimpinan Cabang Bank Muamalat Indonesia Metro dengan materi Pengelolaan atau Penyusunan Laporan Keuangan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pemateri ketiga, Sugiyanto, Direktur Bank Aman Syariah (BAS) Lampung Timur dengan materi penyusunan laporan keuangan mikro dan studi kasus terkait pengelolaan laporan laba rugi.
Mat Jalil, dalam sambutannya, mengatakan bahwa mempelajari laporan keuangan sangatlah penting karena dengan belajar menyusun laporan kita dapat mengetahui yang namanya keuangan. “Kalau tidak bisa memilihnya, kita tidak bisa membuat laporannya dengan baik dan bisa saja bermasalah,” ungkapnya.
Ia pun berharap, peserta dapat mengikuti dan memperhatikan materi dengan baik. Nantinya, peserta dapat membuat laporan yang baik dan benar.
Muhammad Ryan Fahlevi selaku Ketua Pelaksana juga mengharapkan hal yang sama. Menurutnya, banyak manfaat yang didapatkan jika peserta dapat fokus dan serius dalam mengikuti workshop. Ia juga menambahkan agar peserta dapat langsung mempraktikan dan mengeksekusi ilmu yang disampaikan oleh pemateri setelah lulus nanti.
Tanggapan positif datang dari peserta, Dwi Prayoga (Pbs’18), merasa acara workshop ini cukup baik karena materi yang disampaikan cukup penting untuk mahasiswa ke depannya. Ia juga berharap setelah mengkuti acara ia dapat langsung mempraktikan ilmu yang didapat. “Setelah nanti lulus dapat menerapkan ilmu yang didapat,” harapnya.
Sama halnya dengan Dwi, Eko Prasetio (Pbs’19) menganggap pendampingan seperti workshop ini diperlukan oleh mahasiswa jurusan Pbs. Menurutnya, hal-hal seperti ini tidak didapatkan ketika di bangku kuliah.
Ia berharap, setelah mengikuti acara ini ia dapat menerima semua yang disampaikan pemateri dengan baik. “Aku bisa dapet income materi-materi atau pengalaman dari pemateri yang disediakan,” harapnya.
(Reporter/Azis)
