Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Manunggal Universitas Diponegoro menggelar Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) 2022, dengan mengangkat tema Humanity Through Creative Journalism. Berlangsung via Zoom Meeting, Jumat (22-07-2022).
Acara ini dihadiri oleh Nuswantoro Dwiwarno, Bagian Kemahasiswaan, Adi Nugroho, Pembina LPM Manunggal, dan 24 peserta dari sembilan LPM se-Indonesia. Dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut, 22—30 Juli 2022.
Selain untuk melatih ilmu jurnalistik mahasiswa, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar pers mahasiswa. PJTLN ini terbuka untuk anggota pers mahasiswa yang sebelumnya telah mengikuti Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD).
Nuswantoro Dwiwarno, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasinya terkait terlaksananya kegiatan ini. Ia juga berharap agar materi yang diberikan dapat bermanfaat untuk peserta.
Menurut Nuswantoro, banyak dari alumni perguruan tinggi yang bekerja tidak selaras dengan bidang studinya, melainkan karena mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di dalam kampus. Hal itu menjadi nilai plus bagi sarjana. “Jadi, jangan berhenti di sini,” ucapnya.
Adi Nugroho juga mengapresiasi kegiatan pelatihan ini walaupun belum bisa dilaksanakan secara luring. Ia juga mengingatkan bahwa seorang jurnalis harus mempunyai skill bukan sekadar konseptual.
Adi berharap, pelatihan ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dan peserta dapat mengikuti dengan serius. “Harus membuat karya agar bisa terukur kemampuannya,” terangnya.
Selanjutnya, Annisa Evita selaku Ketua Pelaksana menjelaskan bahwa terdapat empat materi utama dalam PJTL ini. Jurnalisme Keberagaman akan disampaikan oleh Wahyu Nurdiyanto, Pemimpin Redaksi Times Indonesia. Jurnalisme Kebencanaan disampaikan oleh Ahmad Arif, Wartawan Harian Kompas, Jurnalisme Kemanusiaan oleh Irwan Syambudi, Mantan Jurnalis Tirto, dan Jurnalisme Damai oleh Raymundus Rikang, Redaktur Desk Politik dan Hukum Majalah Tempo.
Pada malam puncak akan diisi dengan Bincang Kemanusiaan bersama Ananda Badudu, Musisi dan Penulis lagu. Annisa berharap, ke depannya pelatihan ini bisa berjalan dengan lebih baik karena ini merupakan PJTLN pertama yang digelar oleh LPM Manunggal.
“Dapat merangkul teman-teman pers mahasiswa untuk saling bertukar pikiran dan memunculkan ide terbaik bagi jurnalis di masa sekarang,” harapnya.
Tanggapan positif datang dari salah satu peserta, Nafisah Nur Addini Pane, anggota LPM Dinamika. Menurutnya, kegiatan ini sangat menarik dan mendapatkan antusias dari peserta, walaupun kegiatan ini dilakukan secara daring.
“Semoga berbagai materi tentang kemanusiaan ini bisa menjadikan kita Jurnalis yang lebih berempati dalam membuat pemberitaan agar dapat bermanfaat bagi publik,” harap Nafisah.
(Reporter/Elta)