UKK Pramuka Raih Prestasi Administrasi Terbaik pada PWN PTK ke-XVI
Unit Kegiatan Khusus (UKK) Pramuka Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Racana Raden Inten II dan Putri Kandang Rarang telah mengikuti Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN) se-Peguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) ke-XVI yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Kampus II IAIN Sultan Amai Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Kegiatan tersebut berlangsung selama enam hari, yakni 21—26 Mei 2023. Eva Yustiana selaku Ketua Racana Putri Kandang Rarang mengatakan bahwa UKK Pramuka menggunakan dana pribadinya untuk memenuhi kebutuhan saat mengikuti acara tersebut, yakni untuk melakukan Down Payment (DP), meliputi jaket, kaos, trilpleks, cat dan kayu, sebelum pencarian dana Rencana Anggaran Biaya (RAB) acara tersebut. Untuk akomodasi dan perjalanan pada kegiatan tersebut pihak Institut yang menanggung seluruh biaya yang dibutuhkan.
IAIN Metro sendiri mendelegasikan 16 peserta dan 9 dosen pendamping dalam acara tersebut. Kegiatan tersebut murni kegiatan yang diikuti oleh lembaga yang rutin diselenggarakan dua tahun sekali, “Kegiatan ini murni kegiatan kampus, hanya saja pesertanya pramuka. Jadi semuanya itu kampus yang memfasilitasi, kita hanya sebagai objek yang bergerak begitu,” jelas Eva.
Eva menjelaskan bahwa dana anggaran yang dibutuhkan untuk mengikuti kegiatan tersebut adalah 319 juta dan berasal dari RAB. Namun, hingga saat ini dana tersebut belum juga dicairkan.
Lebih lanjut Eva mengatakan bahwa harga tiket pesawat yang diperlukan untuk satu orang mencapai 8 juta, hal tersebut sudah termasuk tiket pulang pergi dengan total keseluruhan uang yang digunakan untuk perjalanan ke Gorontalo adalah 200 juta, “Anggota Pramuka diberikan uang 900 ribu/orang untuk perjalanan selama di Gorontalo dan uang makan untuk konsumsi 3 kali sehari,” ungkapnya.
Kemudian, terkait dugaan dan isu yang beredar mengenai pendamping yang membawa (korupsi, red.) uang saku anggaran kegiatan peserta PWM IAIN Metro, Eva membantah hal tersebut. Karena pada dasarnya jika uang saku yang diberikan itu habis maka akan diberi lagi (oleh Institut, red.).
“Total keseluruhan uang saku yang diberikan itu apabila ada sisa yang belum dikasih, bukan berarti diambil oleh pihak lain, akan tetapi untuk keperluan yang lainnya atau hal-hal yang tak terduga,” jelasnya.
Tidak hanya perjalanan yang jauh dan membutuhkan anggaran yang cukup besar, UKK Pramuka mendapatkan peringkat ke-VI kontingen terbaik Administrasi se-Indonesia, “Proses administrasi tersebut seperti surat izin dari kampus, biodata pembina dan peserta serta memberikan Al-Qur’an ataupun buku bacaan,” ujarnya.
Eva berharap, untuk pihak penyelenggara ke depannya dapat mempersiapkan agar lebih matang dalam mengonsep acara, “Sehingga peserta yang akan mengikuti tidak kecewa karena panitia yang kurang komunikasi,” harapnya.
*Berita ini telah disunting pada bagian judul
(Reporter/Auliya/Firu/Khoir)
