Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ikatan Mahasiswa Pecinta Seni (Impas) Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung (UIN Jusila) sukses menggelar acara tahunan Serbu Jilid XVII yang mengusung tema Perkembangan Teknologi di Masa Depan, dengan pertunjukan yang melibatkan kolaborasi kreatif antara manusia dan kecerdasan buatan (AI). Acara diselenggarakan di Gedung Nuwo Budayo Metro, pada Jumat (18-07-2025).
Arum Trisning Tyas, selaku sutradara Serbu 2025, menjelaskan bahwa pertunjukan tahun ini adalah hasil kolaborasi unik antara tim Impas dan teknologi AI, “Kami mencoba memanfaatkan bantuan AI untuk menciptakan karya seni. Karena ke depan, kita akan hidup berdampingan dengan robot dan teknologi canggih,” ujarnya.
Acara ini turut dihadiri oleh mahasiswa UIN Raden Intan Lampung, pelajar dari Metro dan Punggur, komunitas seni se-Lampung, serta masyarakat umum, terutama generasi muda. Arum mengungkapkan rasa syukurnya karena acara berjalan lancar dan sesuai harapan setelah dipersiapkan selama lebih dari dua hingga tiga bulan, “Alhamdulillah, Serbu tahun ini selesai dengan baik. Semoga ke depannya bisa digelar Jilid XVIII yang lebih menarik dan relevan dengan perkembangan zaman,” harapnya.

Salah satu momen bersejarah dalam Serbu kali ini adalah pelaksanaannya yang pertama kali dilakukan di luar kampus. Dalam sambutannya, pendiri Impas, Toni Wijaya Kusuma, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh panitia dan anggota UKM, “Walaupun dilaksanakan di luar kampus karena adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah, antusiasme penonton luar biasa. Ini membuktikan bahwa semangat seni tetap hidup di kalangan muda,” ujarnya.
Wakil Rektor III, Akla, yang juga membuka acara secara resmi, turut memberikan apresiasi. Ia menyebutkan bahwa kegiatan seperti ini perlu terus dilestarikan, “Saya berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini, tapi terus berkembang dan membawa pengaruh positif bagi generasi muda,” tuturnya.
Tanggapan datang dari Robi Nurhadi, mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI’22). Meski merasa penampilannya terlalu singkat, ia tetap mengapresiasi konsep dan kreativitas pertunjukan, “Asik sih, tapi terlalu singkat. Mungkin nanti bisa diperpanjang lagi. Tapi ini keren banget, dari tarian sampai visualnya, bikin mata nggak bisa lepas,” ungkapnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Putri, penonton asal Kotabumi. Ia merasa terbawa suasana seolah melihat gambaran masa depan, “Keren banget. Saya sampai membayangkan keadaan dunia nanti. Saya dukung banget acara ini untuk terus maju dan berkembang setiap tahunnya,” katanya.
(Reporter/Sundari)