Kronika

AJI Bandar Lampung Aktual

Kopi Tidak Hanya Menjadi Sumber Perekonomian Petani

  • Desember 15, 2019
  • 2 min read
  • 404 Views
Kopi Tidak Hanya Menjadi Sumber Perekonomian Petani

Program Bestari dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung mengadakan Talkshow Kopi, Hutan, dan iklim. Acara ini didukung oleh KWF of the federal republic of Germany, di Whiz Prime Hotel, Bandar Lampung, Minggu (15/12).

Program Bestari merupakan suatu program dari pemerintah yang didukung oleh pemerintah Jerman, untuk melestarikan habitat di bukit barisan. Acara ini diikuti oleh jurnalis yang ada di Lampung. Bertujuan untuk lebih mengenalkan bagaimana keadaan kopi, iklim, serta hutan saat ini.

Kopi menjadi sumber perekonomian di Lampung Barat (Lambar). Tidak hanya itu, ada unsur budaya untuk orang Lambar, “Karena jika orang Lampung tidak mempunyai rasa kopi, maka tidak afdol sebagai orang lampung,” kata Agustanto Basmar, Kepala dinas perkebunan dan peternakan Lambar, sekaligus menjadi salah satu pembicara di talkshow. Ia menjelaskan kopi ini untuk menjadi salah satu contoh.

Ia juga mengatakan, Lambar merupakan produsen kopi Robusta terbesar di Lampung. Tidak hanya kopi, daerah ini juga berpotensi untuk integritasi ternak. Apabila kopi Robusta Liwa diolah dengan benar, maka citarasa nilainya bisa mencapai diatas 80.

Problem kopi Robusta Liwa antara lain mutu dari produksi sebagian masih rendah, tingginya tingkat degradasi lahan, produktivitas belum optimal, mata rantai pemasaran masih panjang, sarana prasarana kelembagaan belum kuat, “Ditakutkan nantinya akan berdampak kepada pendapatan petani rendah, petani cenderung meninggalkan kebun, serta petani di klaim menjadi profesi yang tidak mensejahterakan,” tambahnya.

“Pemerintah daerah bertindak dengan memasang target sebulan petani harus berpenghasilan 5-6 juta. Pemerintah juga menyediakan 400 ribu batang bibit unggul dan pupuk untuk peremajaan petani kopi,” pungkasnya.

Rivad Arif, salah satu peserta dari media Momentum, mengatakan, acara ini bagus untuk mengangkat konservasi. Karena selama ini masih kurang perhatian masyarakat banyak, juga para jurnalis masih sedikit yang memperhatikan hal ini.

Baca Juga:  Anniversary dan Wisuda Purna XXV UKK Pramuka

(Reporter/Dicky)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *