Akan Dinamai Apa?
Dulu, terlalu lelap saat kau berada
Terusik saat kau panggil panggil namaku
Beribu alasan terlontar begitu mudah dari bibir tebal ini
Mencari beribu kesibukan demi tak memenuhi panggilanmu
Entah, apa yang melintas dibenak bodoh ini
Sudahi, abaikan
Anggap saja tak pernah terjadi
Namun segala waktu berjalan begitu mulus bak jalan tol
Menerjang segala batas tiada hempas
Tak pandang waktu
Tak pandang situasi, rintangan maupun keadaan
Apa yang akan terjadi dengannya yang ditinggalkan
Meninggalkan dua sosok menawan tanpa dampingan tanpa asuhan
Kita harus bersatu demi kelangsungan kehidupan
Ah, sesalku yang dulu mengabaikanmu
Ayah, apa yang harus kuperbuat saat ini tanpa hadirmu
Bisakah Tuhan mengembalikanmu dalam pelukan keluarga
Dekapan rindu baru terasa
Terasa saat kau benar tiada
Ayah, apa namanya segala ini?
(Ulfa diyanti fuati zahroh)