38°C
24 April 2024
Ceremony IAIN Kampus

FUAD Gelar Kuliah Dosen Tamu Bahas Metode Dakwah Rasulullah

  • Desember 20, 2022
  • 2 min read
  • 36 Views
FUAD Gelar Kuliah Dosen Tamu Bahas Metode Dakwah Rasulullah

Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri ‎‎(IAIN) Metro mengadakan Kuliah Dosen Tamu dengan tema Metode Dakwah ‎Rasulullah Kepada Para Raja (Pendekatan Linguistik, Komunikasi, dan Psikologi). ‎Bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) IAIN Metro, Selasa (20-12-2022). ‎

Acara ini dihadiri oleh Rektor IAIN Metro, Siti Nurjanah, Wakil Dekan (Wadek) I ‎FUAD, Khoirurrijal, serta sekitar ‎‎60 mahasiswa FUAD. Kuliah umum tersebut menghadirkan Wadek I Fakultas Sastra dan Ilmu Budaya ‎‎(FSIB) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Ubaidillah, sebagai narasumber.

Siti Nurjanah dalam sambutannya berpesan kepada mahasiswa agar dapat ‎memahami materi yang disampaikan dan seorang muslim harus mampu ‎menguasai bahasa dan menjadi penutur bahasa yang baik. “Berbahasa yang sama ‎dengan kaumnya, agar bisa memahami bahasa satu sama lain,” ungkapnya. ‎

Khoirurrijal selaku Ketua Pelaksana, mengatakan bahwa tujuan dari acara ini ‎adalah untuk menambah wawasan mahasiswa tentang kajian metode pendekatan ‎Rasulullah. Selain itu guna untuk menjalin kerja sama antara dua kampus (IAIN ‎Metro dan UIN Sunan Kalijaga).‎

Ia berharap, dengan adanya acara ini, mahasiswa dapat terus menggali ilmu dan ‎mengamalkannya. “Mahasiswa dapat menambah wawasan dan mencintai ilmu ‎kemudian mau mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” harapnya.‎

Selanjutnya, Ubaidillah dalam materinya menyampaikan tentang metode yang digunakan pada ‎zaman Rasulullah untuk berkomunikasi satu sama lain yaitu dengan surat ‎menyurat menggunakan Bahasa Arab, serta berinteraksi atau berdakwah ‎dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.‎

‎“Kalau kita menulis bahasa Indonesia dengan baik dan benar, tetapi jika tulisan ‎Arab baik, benar, dan indah dalam penulisannnya,” katanya.‎

Menanggapi acara ini, Rois Muzakki, Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI’20), mengatakan bahwa acara tersebut merupakan acara yang luar biasa. Materi yang ‎disampaikan keren dan relevan dengan jurusan dan fakultas. Namun, ia ‎menyayangkan mengenai konsep acara atau branding yang kurang kepada mahasiswa.

Baca Juga:  UKPM Kronika Menggelar Pra-Musti XXIII

Menurutnya, narasumber juga yang kurang ahli dalam hal menyampaikan materi, “Karena hanya ‎memberikan materi belum bisa mengajak mahasiswa untuk berdiskusi,” ‎ungkapnya.‎

Ia berharap, informasi mengenai acara-acara seperti ini harus disebar kepada ‎mahasiswa. “Mahasiswa juga bisa dijadikan sebagai panitia karena ‎bisa mengasah kreativitas mahasiswa,” harapnya.‎

Sementara itu, Fikroh Intan Dian Sari (KPI’22), menganggap acara tersebut sudah ‎cukup baik. Namun, sama halnya dengan Rois yang mengatakan bahwa materi yang diberikan relevan dengan jurusannya.

“Harapan ke depannya setelah acara ini bisa lebih paham tentang apa itu ‎linguistik dan untuk komunikasinya lebih memahami cara berkomunikasi yang ‎benar sesuai ajaran Rasul,” harapnya.‎

‎(Reporter/Aina/Sundari)‎

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *