Kronika

IAIN Nasional Seminar

IAIN Metro Menggelar Seminar Nasional dan Bedah Buku Fikih Hak Anak

  • Oktober 7, 2022
  • 3 min read
  • 148 Views
IAIN Metro Menggelar Seminar Nasional dan Bedah Buku Fikih Hak Anak

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro menggelar seminar Nasional ‎dan Bedah Buku “Fikih Hak Anak: Menimbang Pandangan Al-Qur’an, Hadits dan ‎Konvensi Internasional untuk Perbaikan Hak-Hak Anak”. Bertempat di Gedung ‎Serba Guna (GSG) IAIN Metro, Jumat (7-10-2022).‎

 

Acara ini dihadiri oleh Rektor IAIN Metro, Siti Nurjanah, Dosen Fakultas ‎Syariah (Fsy) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) sebagai keynote Speaker, KH. Ahmad Ishomudin. Seminar ini juga turut mengundang beberapa instansi pemerintahan, Pondok Pesantren di Kota Metro dan Lampung Timur, serta Kantor Urusan Agama ‎‎(KUA) yang ada di Kota Metro dan Lampung Timur.

 

 

Lembaga Advokasi Perempuan, Rumah ‎Perempuan dan Anak (RPA) wilayah Lampung, Kota Metro, dan Lampung Timur. Seminar juga diikuti oleh ‎perwakilan mahasiswa dan dosen UIN RIL serta IAIN Metro.‎ Kegiatan ini berkolaborasi dengan Norwegian Centre for ‎Human Rights University of Oslo (UiO) dan Rumah Kita Bersama (KitaB) Jakarta.

 

Dalam seminar tersebut menghadirkan tiga narasumber yakni Guru Besar ‎Bidang Hadis Pascasarjana IAIN Metro, Enizar, Dosen FSy dan Hukum IAIN Syekh Nurjati Cirebon, ‎Faqihuddin Abdul Kodir, ‎dan Direktur Eksekutif Amnesti Internasional Indonesia melalui ‎Zoom Meeting, Usman Hamid,

 

KH. Ahmad Ishomudin, dalam pembukaan seminar, menyampaikan sebuah pesan ‎penting dalam sebuah pernikahan terkait poligami, perceraian, dan hak-hak anak. Ketika terjadi poligami tanpa sebuah alasan maka terdapat pelanggaran ‎terkait pemenuhan hak-hak istri dan anak.‎ “Buku ini wajib, bagi setiap keluarga muslim,” ujarnya.

 

Ia mengajak agar semua elemen dapat lebih menghargai dan menyayangi diri ‎sendiri, keluarga, teman, suami atau istri. “Orang tua yang sudah tidak ‎menyayangi anaknya, sungguh dia sudah tidak memiliki hati nurani,” ungkapnya.

Baca Juga:  PGMI Expo 2023: Pererat Silaturahmi dan Bangun Kreativitas Anak Negeri

 

Sementara itu, Faqihuddin Abdul Kodir, menyampaikan beberapa materi terkait pernikahan seperti dampak dari pernikahan dini yang dapat menyebabkan stunting, ‎implementasi Undang-Undang (UU) yang kurang implikatif kepada masyrakat pada UU ‎perlindungan anak. ‎

 

Tak hanya itu, Ia juga menjelaskan mengenai problematika yang dihadapi oleh orang tua dan anak, serta mengingatkan para orang tua untuk tidak hanya menuntut anak. Namun, juga ‎memberikan dorongan kepada diri sendiri karena bukan hanya anak yang harus berbakti, ‎orang tua juga harus berbakti kepada anak.‎

 

‎“Kita itu juga diminta untuk berbakti kepada anak juga, agar tidak menghancurkan ‎ekspresi anak,” jelasnya.

 

Selanjutnya, Enizar, dalam materinya menyampaikan bahwa buku tersebut merupakan buku yang ‎menceritakan tentang pendekatan hadits menggunakan maqasid syariah, juga ‎tentang Al-Qur’an dan hadis yang bercerita tentang hak-hak anak, peranan seseorang ‎di setiap tingkatan seperti mujahid, mujaddid, dan mujaddid.‎

 

‎“Ekspresi dalam menyampaikan hak kepada anak itu memang harus diketahui ‎langsung oleh anak, dengan mendengarkan, melihat, dan merasakan,” ungkapnya.‎

 

Seminar ini mendapat apresiasi dari Diana Berliani, peserta Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ‎Putri (Kopri) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bandar Lampung. Ia ‎mengungkapkan bahwa narasumber yang didatangkan merupakan orang yang ‎berkompeten dan dapat menjadi ilmu tambahan baginya. ‎

 

‎”Cara mengasuh anak, dan diskursus yang saya rasa penting bagi kita masyarakat ‎awam dan orang tua itu sendiri,” ujarnya. ‎

 

Ia berharap, tidak ada lagi anak-anak yang masih dirundung dan tidak bebas ‎berekspresi dan mengutarakan apa yang ia impikan.

 

Tanggapan lain juga disampaikan oleh Iva Faizah, dosen Fakultas Ekonomi dan ‎Bisnis Islam (FEBI) IAIN Metro. Menurutnya, acara ini sangat bagus apalagi untuk ‎teman-teman yang belum menikah dan perempuan yang nantinya mempunyai anak. ‎

Baca Juga:  Manfaat Blue Java Banana Bagi Kesehatan

 

Ia jadi punya pandangan ke depan bagaimana nantinya menerapkan cara merawat ‎anak. “Hidup berkeluarga tidak melulu memikirkan materi dan hubungan dengan ‎pasangan, tetapi tidak kalah penting juga hubungan dengan anak,” ujarnya. ‎

 

Setelah mendapatkan pengetahuan secara langsung, Ia berharap ke depannya dapat ‎membedah buku secara pribadi. “Karena buku baru dibagikan hari ini, otomatis kita ‎belum membacanya sama sekali. Selanjutnya dapat kita kaji sendiri dan ‎melanjutkan kajian dengan tema terkait,” ungkapnya.‎

 

‎(Reporter/Azis)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *