Jurusan Matematika selalu identik dengan angka, penjumlahan, pengurangan, dan rumus-rumus rumit yang tidak dijumpai di jurusan lain. Namun, tidak dipungkiri bahwa mahasiswa Tadris Matematika pun bisa mumpuni di bidang kepenulisan.
Terbukti, Budi Santoso mahasiswa Tadris Matematika/V IAIN Metro sukses meraih juara III Lomba Esai Tingkat Nasional Intelectual Competition, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung menjadi lembaga penyelenggara lomba yang dilaksanakan pada Selasa 3 Desember.
Sudah kali kedua Budi mengikuti lomba esai tingkat nasional, ia mengetahui lomba ini dari grup lomba esai di whatsapp beberapa waktu lalu. Kemudian Budi menyampaikan niatannya pada Ketua Jurusan (Kajur) Tadris Matematika untuk memperoleh dana dan memohon doa restu.
Setelah mengantongi restu dari Kajur, ia melakukan pendaftaran secara online pada 25 Oktober lalu, dan berakhir dengan pengumuman pada 3 Desember 2019.
Penilaian esai cukup rumit, banyak aspek yang dinilai mulai dari keaslian tulisan, bukan hasil plagiasi, tata bahasa, dan ketajaman bahasa yang digunakan, lalu esai dipresentasikan secara online dengan mengirimkan video persentasinya.
Pada lomba esai kali ini, Budi mengangkat sub tema agraria yang berjudul Penunjang Keefektifan Kelompok Tani Indonesia (Pak Ketin) Stimulus Milenial dalam Memajukan Pertanian di Indonesia untuk Menghadapi Fluktuasi Perekonomian Global.
Tema ini dipilih supaya generasi milenial menjadi tertarik ikut mendalami di bidang pertanian, “Serta mendorong keefektifan kelompok tani, sehinga pertanian Indonesia menjadi lebih berkembang,” kata Budi.
“Saya ikut perlombaan ini untuk membantu akreditasi jurusan saya. Mengingat jurusan Tadris Matematika belum terakreditasi, karena masih terhitung jurusan baru,” tambahnya diakhir wawancara.
(Reporter/Amel/Salsa)