38°C
29 April 2024
IAIN Kampus Kota Metro Mahasiswa Puisi

Manusia Pengamat Kota

  • Juni 3, 2019
  • 1 min read
  • 32 Views
Manusia Pengamat Kota

Kotaku masih sibuk seperti biasanya
Yang berbeda, surau surau makin ramai
Orang orang giat mengaji tidak peduli jalanan mulai menyepi
Tidak peduli suara petasan atau knalpot nyalang minta perhatian

Diluar gerimis makin mengusik
Kotaku tetap saja tak berubah
Dengan beberapa lubang jalan mencomber, yang sesekali jsdi umpatan
Kecuali, satu dua orang yang menepi diteras teras warung makan tutup
Juga lalu lalang kepala yang tak lagi muda
Barangkali, mengejar target buat belikan anak baju lebaran

Tiada yang berubah kotaku
Kecuali hari ini laki laki muda yang sibuk dengan brosurnya
promosi tanpa henti biar lebaran punya barang baru yang bisa dipamerkan

Aku merutuk sebal, lelah mengamati kota
Kemudian mematut diri mencoba tidak lebih nelangsa
Mematut diri;
Diam.
Menertawakan.
Mengamati lagi, kemudian mencibir.
Tertawa lagi, merutuk.
Diam.
Menyumpah serapah.

(Oleh : Maysarah)

Bagikan ini:
Baca Juga:  Ramah Menggundah
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *