Menjalin Ukhuwah Islamiyah Melalu Buka Bersama Jurusan PAI
Oleh Muliyati
Acara buka bersama jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam rangka menjalin silaturahmi antara mahasiswa dengan dosen, yang di peruntukan untuk semua angkatan PAI. Acara ini dilaksanakan diĀ GSG IAIN Metro, Rabu (14/6).
Saat ini banyak mahasiswa yang tidak mengetahui siapa dosen Pembimbing Akademik (PA) nya sendiri. Padahal dosen PA sangat penting untuk mahasiswa dalam mengarungi perkuliahan. Motivasi dari dosen PA sangat di butuhkan dan termasuk komunikasi diantara angkatan junior dan senior jurusan agar mereka saling mencontoh hal-hal yang baik. oleh karena itu, ini yang menjadi tujuan utama dilaksanakannya buka bersama ini.
Acara ini di ikuti oleh mahasiswa kurang lebih berjumlah 200 orang, yangĀ terdiri dari angkatan semester II, IV, VI, dan VIII. Namun karena terkendala sebagian mahasiswa yang sudah pulang kampung atau ada kegiatan yang lainnya. Sehingga tidak semua mahasiswa dapat hadir.
Acara ini dimulai pada pukul 16:00-17:00 Pembukaan acara dilakukan oleh Wakil Rektor III. Ā dengan Ā mengadakan pengarahan bagi mahasiswa PAI, yang terkait dengan bukti bimbingan akademik, penyusunan KRS, batas maksimal kuliah pilihan atas semester yang harus di tempuh, terutama pada Ā matakuliah kurikulum baru, uji reverensi pengajuan skripsi, syarat-syarat pengajuan judul skripsi, kiat-kiat menyelesaikan skripsi dengan baik dan cepat, surat pendamping ijazah bagi semester VIII yang akan munaqosah maupun yang sudah munaqosah,Ā evaluasi perkuliahan, kode etik mahasiswa,fungsi perpustakaan sebagai perpustakaan jurusan dan institusi,dan jantung institusi, akreditasi jurusan PAIĀ 2019, kelompok kajian jurusan PAI, kunci keberkahan sebuah ilmu yang di dapatkan, himpunan mahasiswa jurusan PAI, dan dema mahasiswa PAI, dilanjutan dengan tausiah oleh Dekan fakultas tarbiah, Aqla, di tutup dengan doa kemudian buka bersama
āSemoga dengan kegiatan ini banyak sekali arahan, masukan dan kemudaian tausiyah, bertemunya junior dengan senior, ini bisa mempererat hubunganĀ diantara mahasiswa jurusan PAI, sehingga mereka betul-betul bisa saling mengenal, sehingga masalah apapun yang dihadapi itu bisa diselesaikan, bisa dikonsultasikan, bisa di musyawarahkan dan mengedepankan hal-hal yang baik, daripada hal-hal yang negatifā ujar, Ali Murtadho, Ketua Jurusan Tarbiyah.
Mahasiswa jurusan PAI tidak bisa mengedepankan melakukan Demo ketika ada masalah, itu bukanlah solusi, maka kita harus membangun komunikasi, toleransi, membangun kerjasama, jika terdapat masalah maka harus menghadap dengan pimpinan, membicarakan masalah dengan baik-baik, menyelesaikan dengan baik-baik, yang tidak menggangu aktivitas mahasiswa itu sendiri, jika semua itu bisa berjalan dengan baik maka, perkuliahan di jurusan PAI akan baik dan tanpa hambatan, jika tanpa hambartan in syaĀ Allah semua bisa dilkukan dengan baik dan perkuliahan mahasiswa, in sya allah cepat pada waktunya.
Buka bersama ini tidak di wajibkan dan tidak di paksakan, tetapi isi dari pembicaraan ini sangatlah penting menyagkut dengan kegiatan dan proses perkuliahan mahasiswa pai, kegiatan ini di lakukan oleh mahasiswa pai itu sendiri yang memiliki jurusannya yaitu PaI, karena mengapa dari mahsiswa untuk mahasiswa. Karena acara bertabrakan dengan acra-acara lain, dank arena kegiatan perkuliahan sudah selesai maka banyak mahsiswa yang pulang kampong, sehingga mahasiswa yang hadir pada acara ini hanya berkisar 200 mahasiswa.
Nuansa buka bersama ini adalah nuansa motivator, membangun motivator terhadapa mahasiswa agar mahasiswa cepat, dan cekatan, tdak bersantai-santai dalam menghadapi perkuliahan, karena kita harus bergerak cepat apalagi, di adakanya kurikulum baru 2014 yang mana mahasiswanya harus menyelesaikan studinya dalam waktu 4 tahun, karena semester 7 PAI audah tidak ada mata pelajaran lagi. Yang terlihatmahasiswa jarang menghadap dosen PA karena itu motivasi tidak ada,secara logika yang sering menghadapĀ PA akan mendapat ilmu banyak, seperti motivasi, diberi masukan, di beri kita-kiatnya,
ā jadi saya sebagai ketua jurusan saya harus ambil langkah, bagaiman caranya mengatasiĀ kesenjangan ini, supa itu bisa tertutupi, dan mahasiswa itu bisa cepet selesainya, yang ada di benak saya hanya satu cepat, tepat, tekas, cekatan, peka, soaial, dan berhasil,kuliahnya, tepat waktu karena jika tidak tepat waktu itu mempengaruhi nilai akreditasi kitaā lugas Ali Murthado.
Karena jika melebihi masa itu akan berpengaruh pada akreditasi institute, karena setidaknya izasah perkuliahan itu yang di terima oleh dunia pekerjaan memiliki akreditas b, karena jika institusi memilkii akreditasi c itu ijazah kita tidak laku, maka minimal izasah dapet B, sebagai ketua juruan Ali Murtadho berusaha keras, bagaimana caranya kreditasi itu bukan hanya B tetapi A dan itu memiliki resiko, karena mahassiswa harus meluangkan waktu dengan dosen, dan dosen yang harus ketemu dengan mahsiswa, dan kita harus berkorban, biak berkorban waktu, tenaga dan uang. Untuk membangun sebuah pertemuan.
Akreditasi tidak biasa hanya ketua jurusan saja yang memikirkan, fakultas tarbiyah saja tidak bisa, itu harus terjalin kerjasama ketua jurusan, mahasiswa, dosen unsur pimpinan harus bekerjasama, sama sama bekerja, sama sama melangkah, bukan hany sebatas konsep, itu rill harus kita lakukan, itu yang saya katakana penuh resikoā ujar nya saat di wawancara oleh Kronika.
Siapa yang siap menaggung resiko, artinya meluangkan waktunya, meluangkan tenaganya,meluangkan pemikirannya,Ā mungkin bahkan lebih daei itu, itu yang akan mendekati keberhasilan akreditasi, karena itu sangat luarbisa perjuangannya tidak mudah, maka harusa ada kebersamaan bangun keharmonisan, kita harus bangun mahsiswa pai jangan sampai ada masalah di lapangan, saya maunya itu kuliah adem ayem selesai tanpa maslah, saya inget proses akademis nya pun begitu jalannya, perkuliahanya tidak terganggu.
āMembangun audensi komunikasi itu utama, jika tidak ada solusinya bisa di bicarakan dengan baik-baik, demoĀ di perbolehkan, bahkan diatur dalam undang undang, tapi maksud saya, demo itu banyak modelnya komunikasi yang efektif dengan pimpinan itu juga demo, tapi demo akdemisā
Pembentukan kelompok kajian PAI itu saya pengen punya kajian keislaman, apakah kajian fiqh, kajian hadist, kajian tafsir, apa kah itu yang umum, yang penting jangan ada yang sampai tidakĀ punya ktivitas, kita harus selalu diskusi, sehigga kita bisa menhilangkan pikiran negatif Ā , maksud dari pikiran negative itu seperti misalnya kita tidak punya kigiatan lalu kita main kesan-kemari, tidur, jalan, jalan.. kenapa masjid tidak dipenuhi?Ā Bulan puasa ini kan sebagai kajian, prakteknya pada 11 bulan yang akan datang,yang terpenting adalah sosialisasi.
Pengisi materi pada pertemuan buka bersama jurusan PAI yitu M. Ali sebagai pengisi materi sosilisasi, masukan, arahan dan Ida Umami selaku warek III sambutan dan tausiyah oleh Aqla.
Mahasiswa dan dosen harus saling mengawasi sehingga dosen bisa Ā melakukan back up,Ā Dosen harus memotivasi mahasiswa, karena adalah tugas dosen, tugas dosenĀ bukan mencetak mahasiswa Ā tapi tugas dosen mengantarkan mahasiswa,Ā untuk menjadi orang sukses.
āHarapan saya ya mahasiswa jangan meningkatkan kegiatan ini hanya di bulan suci ramadhan, tapi juag di bualn bulan yang lain, saya pingin nhya ituu nanti kita selesai di buln suci ramadhan 2 bualn sekali kumpul dengan mahasiswa di gsg ini, ayok, apa yang kita masalah apa, PAI harus punya kegiatan apa, kita harus bakti social dimana, perlu tidak kia punya desa binaan, perlu tidak ita punya sekolah binaan, mudah-mudahan apa yang menjadi gagasan kami, gagasan saya, di respon mahasiswa, dengan kettulusan dan keikhlasan mereka, kegiatan ini penuh dengan barakah, nanti pada saatnya di ijabah ole Allah, apa yang saya inginkan, mahasiswa cepat selsai, tiadk bermasalah, itu bisa berjalan dengan baik dan suksesā ujar Ali Murtadho.