Nikmati Senja Dengan Segelas Kopi dari Segeran Sore
Menikmati secangkir kopi di sebuah kedai kopi adalah hal yang biasa. Tapi berbeda rasanya jika ngopi dari warung kopi di atas kendaraan sepeda motor yang berada di pinggir sawah sambil menikmati terbenamnya matahari.
Penjual kopi berkeliling yang biasanya beroperasi di pinggir sawah sedang menjadi populer di daerah Kota Metro. Mereka menyeduh kopi secara manual seperti yang dilakukan di kafe modern, meskipun dengan menggunakan peralatan terbatas yang mereka letakkan di atas sepeda motor.
Segeran Sore miliki Fikri Hilmiawan merupakan salah satu pilihan yang bisa Anda temui di Jalan Bulak 27 Mulyosari, Metro Barat. Pemuda asal Mulyosari ini memanfaatkan waktu luang di sore hari untuk membuat usaha kopi sederhana. Fikri berkisah, ide berjualan tersebut datang dari temannya, yang berada di Pulau Jawa yang sudah menekuni usaha ini, “Sehingga usaha ini saya terapkan di Kota Metro dengan varian yang berbeda,” terangnya saat di temui Kronika pada Ahad (14/05).
Usaha yang ia rintis sejak bulan Januari 2022 ini, buka mulai pukul 16.00—18.00. Fikri memulai usahanya dengan modal yang tidak banyak, yakni sekitar 3 juta rupiah, “Mulai dari membeli box dagang hingga belanja kebutuhan dagangan itu semua menggunakan uang mandiri,” jelasnya.
Fikri menyediakan beberapa pilihan menu yang bisa Anda nikmati saat berkunjung kesana seperti, kopi saset atau kemasan serta minuman es lainnya dengan uang 5 ribu rupiah Anda sudah bisa menikmati menu yang disediakan, “Selain praktis, harga jual juga murah dan terjangkau,” terusnya.
Pemilihan tempat yang cukup menarik ini menjadi alasan Fikri memilihnya, terlebih di lokasi ia berjualan ini yang banyak anak muda yang nongkrong saat sore hari. Dengan suasana senja yang menenangkan di pinggiran sawah membuat obroloan makin asyik terlebih ditemani secangkir kopi ataupun jajanan lainnya, “Tempat yang berada di pinggir sawah ini, mengingatkan saya akan masa kecil saat bermain di sawah, saya pun ingin tetap nongkrong dengan konsep yang berbeda,” tuturnya.
Kemudian, konsep tersebut dibuat tidak hanya sekedar nongkrong saja, tetapi juga agar para anak muda termotivasi oleh para petani yang sudah tua yang masih tetap bersemangat bertani, “Tidak hanya sekedar nongkrong, tetapi juga berpikir tentang bertani,” ungkapnya.
Fikri berharap kepada para kalangan muda dengan adanya Segeran Sore tersebut, dapat menyegarkan pikiran dan menghilangkan kegiatan negatif seperti mabuk-mabukan, “Harus disadari juga bahwa sawah itu perlu kekuatan pemuda, sawah itu keren dengan konsep yang modern,” tutupnya.
Meskipun sederhana dan dengan modal yang seadanya serta kreatifitas, Fikri berhasil menghadirkan usaha baru untuk menunjang perekonomian keluarga. Hal ini patut dijadikan contoh, lantaran dengan kreatifitas dan keberanian mengambil jalan untuk melangkah berjualan kopi pinggir sawah tersebut ia dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.
(Reporter/Hendry)