38°C
16 April 2024
Daerah Kota Metro

Peluncuran BSM, Payungi Ajak Masyarakat Hasilkan Uang dari Sampah

  • Oktober 29, 2021
  • 2 min read
  • 30 Views
Peluncuran BSM, Payungi Ajak Masyarakat Hasilkan Uang dari Sampah

Pasar Yosomulyo Pelangi (Pelangi), mulai hari ini resmi melakukan peluncuran Bank Sampah Mubadalah (BSM) Payungi. Bertempat di Payungi, Metro Pusat, Jumat (29-10-2021).

 

Turut hadir Penggerak Payungi, Dharma Setyawan, Penggerak Bank Sampah Cangkir Hijau, Erik Pujianto, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Metro, Arif Radi Gusman, Penggerak Griya Rumah Baca, Agus Wibowo, dan peserta yang merupakan mahasiswa, politisi, dan masyarakat lokal.

 

BSM Payungi merupakan cabang dari Bank Sampah Cangkir Hijau. Sebagai wadah untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah, kemudian disetorkan ke pengrajin atau pengepul sampah. Selain itu, dapat menjadi salah satu usaha mengembangkan perekonomian masyarakat.

 

Dharma Setyawan, mengungkapkan, perlunya gerakan ekologis yang kreatif dan kolaborasi dengan banyak gerakan lain. Ia berharap pasar-pasar kreatif memiliki bank sampah. Sampah merupakan persoalan sosial, adanya pasar kreatif harus diikuti dengan pengelolaan lingkungan, agar tidak membebani kota.

 

Erik Pujianto, mengatakan, BSM saat ini baru bisa menerima sampah non organik. Mengenai sampah organik, selain minimnya ilmu pengetahuan bagaimana cara mengelola, BSM masih belum memiliki alat dan tempat yang memadai.

 

Ia pun mengaku terdapat beberapa tantangan dalam menjalankan bank sampah. Di antaranya mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat, cibiran masyarakat terhadap pengurus bank sampah, dan sulitnya mencari anggota baru sebagai generasi penerus.

 

Erik berharap melalui BSM dapat memberikan edukasi masyarakat dalam mengelola sampah. Agar sampah tidak lagi dibakar, membuang sampah ke sungai, mengabaikan sampah, dan mulai sadar sampah bisa menjadi lembaran uang. “Jika sampah tersebut bukan kita yang mengelola, lalu siapa lagi. Kalau tidak sekarang, kapan lagi,” tegasnya.

 

Arif Radi Gusman, menjelaskan, sampah merupaman masalah bersama. Perlunya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Salah satunya dengan memilah sampah non organik dan sampah organik, “Setidaknya hal itu bisa mengurangi pembuangan dan penumpukan di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Kota Metro,” terangnya.

Baca Juga:  Manusia Pengamat Kota

 

Zuly Jaka Raharja, Peserta, memberikan apresiasi terlaksananya acara hari ini. Dapat membuka pemikiran masyarakat bagaimana mengolah sampah dan sisi positif dari sampah. Selan itu, ia berharap BSM dapat berjalan dan terlaksana.

 

 

“Apalagi tadi yang saya tanyakan mengenai bagaimana orang bisa menukarkan sampah dengan segelas kopi. Kan itu sangat menarik sekali, bahwa orang ke kafe tidak lagi membawa uang, tapi membawa sampah yang ditukarkan dengan kopi. Makanan minumanmu adalah sampahmu, sampah adalah tabunganmu,” ucapnya.

 

(Reporter/Lusi)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *