38°C
19 April 2024
Aktual IAIN Kampus Visitasi

Pemaparan Matriks Perubahan IAIN Metro menjadi UIN Jurai Siwo Metro

  • Maret 10, 2023
  • 3 min read
  • 1390 Views
Pemaparan Matriks Perubahan IAIN Metro menjadi UIN Jurai Siwo Metro

Buyung Syukron yang merupakan ketua tim akpos sekaligus pemapar matriks pada ‎kegiatan visitasi perubahan bentuk Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro ‎menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Jurai Siwo Metro, menjelaskan terkait ‎kesiapan IAIN Metro menuju UIN Jurai Siwo Metro. Bertempat di Gedung ‎Perpustakaan Bait Al-Hikmah Lt. I Kampus II IAIN Metro, Selasa (07-23-2023).‎

 

Sebagai landasan memaparkan matriks, Buyung menggunakan acuan dari Peraturan ‎Menteri Agama (PMA) nomor 81 Tahun 2022 tentang Pendirian, Perubahan, dan ‎Pembubaran Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri.‎

 

Ia menjelaskan bahwa IAIN Metro telah memenuhi berbagai kriteria minimum yang ‎diperlukan untuk melakukan perubahan bentuk dari IAIN Metro menjadi UIN Jurai ‎Siwo Metro, seperti kuliafikasi minimum pendidikan dan kepangkatan dosen, rasio ‎jumlah dosen dan mahasiswa, jumlah mahasiswa.‎

 

Minimal jumlah dan jenis Program Studi (Prodi) dan/atau fakultas, minimal tenaga ‎kerja kependidikan (Tendik) minimal jumlah peringkat akreditasi Prodi dan ‎minimum jumlah sarana-prasarana juga menjadi kriteria minimum yang harus terpenuhi.

 

Selain itu ia juga menjelaskan mengenai milestone (capaian sementara, red.) ‎transformasi kelembagaan IAIN Metro menuju UIN Jurai Siwo Metro, distingsi ‎‎(perbedaan, red.), strategi pencapaian distingsi, dan tujuan perubahan bentuk.‎

 

Perubahan bentuk IAIN Metro menjadi UIN Jurai Siwo Metro tersebut diawali ‎dengan proses penyusunan visi yaitu menjadi excellent islamic global dalam ‎integrasi pengembangan Islam, keilmuan, dan ke-Indonesiaan pada tahun 2045, ‎ketika sudah bertransformasi menjadi UIN Jurai Siwo Metro.‎

 

Dalam visi ini didukung dengan beberapa misi yakni :‎

‎1. Menghasilkan sarjana yang unggul, berakhlak mulia, profesional, dan berjiwa ‎preunership. ‎

‎2. Mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi, dan lingkungan yang berbasis ‎keislaman dan keindonesiaan yang berwawasan global. ‎

Baca Juga:  82 Mahasiswa Bidikmisi Ikuti Student Mobility Program Ke Tiga Negara

‎3. Membuat Perguruan tinggi yang berintegrasi berlandaskan keislaman yang sesuai ‎dengan kebutuhan global.

 

Menanggapi hal yang disampaikan tim pemapar, tim penilai visitasi yang terdiri ‎Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Sekretariat Jenderal (Sekjen) ‎Kementerian Agama (Kemenag), Akhmad Lutfi, Subkoordinator Fungsi ‎Organisasi Biro Ortala Kemenag, Hasyim Khumaedi, Subdirektorat Kelembagaan ‎dan Kerja Sama Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat ‎Jenderal Pendidikan, Farhatin Ladia, dan Lulu’atun Nasihah, menyampaikan ‎beberapa hal yang perlu diperhatikan.‎

 

Akhmad Lutfi mengingatkan agar pihak lembaga memastikan bahwa data yang ‎dijelaskan kepada tim penilai harus sinkron dan real, kemudian terkait sarana dan ‎prasarana berupa tanah yang sebagian belum terselesaikan, Lutfi mewanti-wanti ‎agar segera diselesaikan agar proses transformasi ini tidak terkendala. ‎

 

“Tahun lalu juga ada, pas mau bertransformasi terkendala karena tanah. Jadi akhir ‎bulan ini udah harus tuntas terkait pembayaran atau sertifikatnya. Kalo untuk visi ‎misi gada komentar,” terangnya.‎

 

Tanggapan lain juga datang dari Farhatin Ladia, ia mengingatkan agar semua data ‎yang dipaparkan benar adanya serta sudah lengkap persyaratan administrasinya.‎

(Reporter/Elta)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *