Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, menggelar Pembekalan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Periode II Tahun 2022, mengusung tema Mewujudkan Sosio-Eco-Techno-Preneurship dalam Keberagaman Berbasis Keislaman. Bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) IAIN Metro, Senin (18-07-2022).
Turut hadir Wakil Rektor III Bidang kemahasiswaan dan Kerjasama, Mahrus As’ad, Ketua LPPM, Aguswan Khotibul Umam, Ketua Panitia Pelaksana, Sainul, Sekretaris Jendral, Ahmad Zumaro, serta peserta KPM.
Pembekalan KPM dilaksanakan selama dua hari, yakni 18—19 Juli. Pada hari pertama, pembekalan dikhususkan untuk peserta KPM yang ditempatkan di daerah Pesawaran. Sementara itu, hari kedua pembekalan dikhususkan untuk peserta KPM daerah Pringsewu.
Dalam pembekalan tersebut, terdapat 13 narasumber dari luar IAIN Metro, 5 narasumber untuk hari pertama, dan 8 narasumber untuk hari kedua. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa agar memiliki wawasan tentang rencana program dan wilayah kerja yang akan dilakukan pada masing-masing daerah yang sudah ditetapkan.
Sebanyak 700 peserta KPM merupakan mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Ekonomi Bisnis dan Islam (FEBI), Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), serta Fakultas Syariah (FSy). Terbagi ke dalam 2 kabupaten, yakni 20 Kelompok untuk kabupaten Pesawaran dan 20 kelompok untuk Kabupaten Pringsewu, dengan total keseluruhan 40 Kelompok.
Mahrus As’ad, dalam sambutannya, memaparkan bahwa Indonesia saat ini jauh berbeda dengan Indonesia yang lalu. Menurutnya generasi saat ini merupakan generasi emas yang mana dituntut untuk menyambut dan menyongsong Indonesia pada tahun 2045.
Selanjutnya, tantangan pada era tersebut ialah hilangnya pekerjaan dan muncul pekerjaan baru yang mana sebelumnya tidak ada. Sudah menjadi rahasia pendidikan bahwa mahasiswa menjadi bagian dari pengembangan. Maka dari itu mahasiswa harus dibekali dengan skill, kreativitas, dan inovasi. “Hal yang besar tidak akan keluar dari kondisi yang nyaman,” terangnya.
Sainul mengucapkan rasa terima kasihnya kepada panitia terkait kerjasama, komitmen maupun integritas yang diberikan, sehingga mampu melaksanakan pembekalan KPM ini. Ia juga menjelaskan tema yang diusung berhubungan dengan moderasi beragama, yang mana ia berharap mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dapat menunjukkan bingkai keislaman dan menunjukkan bahwa islam itu toleransi dan menolak kekerasan.
Tanggapan positif datang dari Dian Sury Rismawati, Ekonomi Syariah (Esy’19). Menurutnya, kegiatan ini terlaksana dengan baik. Dian berharap adanya pembekalan ini dapat membantu mahasiswa dalam melaksanakan KPM. “Apabila ada hal-hal yang belum jelas untuk dimengerti, diharapkan pihak kampus dan kecamatan dapat membantu permasalahan ini,” harapnya.
Sama halnya dengan M. Risky Ardiyansyah, Tadris Matematika (TMTK’19). Ia menyampaikan bahwa kegiatan pembekalan ini bisa menjadi pedoman mahasiswa untuk melaksanakan KPM. Ia berharap agar mahasiswa nantinya bisa menciptakan sesuatu yang bermanfaat selama KPM nantinya.
(Reporter/Azis/Elta)