38°C
16 May 2024
IAIN Kampus

Peneguhan Nilai Moderasi Beragama, IAIN Metro Hadirkan Pemateri dari Diktis Kemenag RI

  • Februari 10, 2022
  • 3 min read
  • 48 Views
Peneguhan Nilai Moderasi Beragama, IAIN Metro Hadirkan Pemateri dari Diktis Kemenag RI

Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro mengadakan Pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Kuliah Umum, dengan mengusung tema Membangun Harmoni Bangsa Melalui Peneguhan Nilai-nilai Moderasi Beragama di Lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) IAIN Metro, Kamis (10-2-2022).

 

Turut Hadir Siti Nurjanah, Rektor IAIN Metro sekaligus membuka acara, Ida Umami, Wakil Rektor (Warek) I, Dri Santoso, Warek II, Mahrus As’ad, Warek III, Suyitno, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kementerian Agama (Kemenag) selaku Narasumber, Adib Abdushomad, Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerjasama.

 

Kegiatan ini juga mengundang Aziz, Kepala Bagian umum Kemenag, Miswanan, Rektor Institut Agama Islam Ma’arif (IAIM) Metro, Sodiq, Kyai Pondok Pesantren Darul A’mal dan Calon Jajaran Rektor Insistut Agama Islam Darul A’mal (IAIDA), dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta 167 peserta.

 

Siti Nurjanah, dalam sambutanya mengatakan bahwa, tujuan dari pelaksanaan acara ini yaitu dalam rangka awal pertemuan perkuliahan. Pesertanya pun merupakan perwakilan dari setiap jurusan yang berasal dari Strata 1 (S1) dan S2.

 

Ia pun mengharapkan, setelah mengikuti kuliah umum ini, mahasiswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama di IAIN Metro. “Implementasikan hal yang baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan masyarakat, dan khususnya di lingkungan perguruan tinggi atau di lingkungan IAIN Metro, junjung keadilan dan jauhi kekerasan,” ungkapnya.

 

Ida Umami, Penanggung Jawab acara, dalam sambutannya menjelaskan bahwa acara ini dilaksanakan untuk memberikan pencerahan dan menerima pembinaan, khususnya terkait moderasi beragama di perguruan tinggi. Ida berharap, setelah adanya pembinaan ini, para peserta dapat menjadi pelopor dalam kehidupan beragama, menjadi sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, karena moderasi beragama sudah menjadi kurikulum yang mandatory atau wajib.

Baca Juga:  Menanti Catatan Permasalahan Muhima Fakultas Syariah

 

Suyitno, dalam materinya menjelaskan mengenai betapa pentingnya fungsi rumah moderasi beragama, di antaranya sebagai fungsi riset, fungsi diklat ASN dan calon ASN, serta sebagai advokasi dan pendampingan bagi FKUB. Selanjutnya, ia mengatakan bahwa Moderasi Beragama harus menjadi lembaga tersendiri.

 

“Rumah moderasi harus kita lembagakan secara struktural karena moderasi beragama itu lahir dari Kementerian Agama. Dan sudah saatnya kita menjadikannya sebagai lembaga tersendiri,” ucapnya.

 

Tanggapan positif datang dari Dimas Ario, Tadris Biologi (Tbio’20). Ia mengungkapkan bahwa, tema yang diangkat dalam acara ini sangat diperlukan di lingkungan kita selaku mahasiswa dari PTKIN. Untuk membangun visi dalam mewujudkan harmonisasi bangsa Indonesia.

“Untuk sesama mahasiswa apalagi mahasiswa di lingkungan PTKI, agar bisa memahami akan pentingnya moderasi beragama dan nilai nilai yang dikandungnya,” harapnya.

 

Sama halnya dengan Dimas Julio Prabowo, Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (TIPS’20). Ia mengungkapkan, acara ini sangat diperlukan karena di zaman milenial ini memang harus diterapkan moderasi beragama, yang mana berisi tentang toleransi antar agama. “Dan saya harap untuk moderasi beragama segera diterapkan, entah itu di tingkat, istilahnya, Perguruan Tinggi Islam ataupun di tingkat di bawahnya,” harapnya.

 

(Reporter/Irsyad/Utami)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *