“Jangan asal meneruskan pesan berita. Jurnalisme itu sifatnya faktual dan bernilai publik. Bukan sesuatu yang sifatnya privat. Kita nggak bisa memberitakan berita sebelum kita skeptis dan verifikasi dulu,” jelas Adian Saputra, Pemimpin Redaksi Wartalampung.id, pada Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Kronika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro. Bertempat di Gedung Munaqosyah Lt. III IAIN Metro, Ahad (28-8-2022).
Adian juga menjelaskan bahwa dalam peliputan haruslah memiliki nilai berita, mencari sudut pandang yang menarik, dan wawancara narasumber sebanyak mungkin. Selain itu, menambah data berdasarkan riset atau sumber lainnya.
Adian juga sedikit menjelaskan mengenai perbedaan antara media sosial dan media massa. Pemberitaan dalam media sosial merupakan tanggung jawab individu, sedangkan media massa merupakan tanggung jawab lembaga. Ia mengingatkan agar jangan mudah percaya terhadap pemberitaan yang disebarkan di media sosial.
Selanjutnya, materi live report diisi oleh Andry Kurniawan, Koordinator Liputan SSJ Indosiar-SCTV. Ia menerangkan bahwa dalam reportase, reporter diwajibkan untuk mampu menyajikan informasi secara langsung tanpa penulisan terlebih dahulu secara lugas dengan bahasa yang mudah dipahami.
Tujuan dari live report agar pendengar dapat merasakan suasana dari isi berita tersebut melalui berita yang dibawakan oleh Reporter. “Saat membawakan harus menyesuaikan dengan mimik muka tapi jangan terlalu terbawa suasana juga. Kita nggak mesti harus dihapal tetapi paham dalam membawakan repostase,” terangnya.
(Reporter/Elta)
