Puisi Untuk Tuhan
Desember akhir, kubacakan puisi untuk Tuhan
Ini ritual tahunan
Baitnya milik desember-desember lalu
Berisikan syukur dan permohonan
Hari ini biar kutambah
Biar Tuhan tidak bosan
Aku tidak peduli jika Raqib Atid tertawa
Atau terbahak barangkali
Sudah, berpikir baik saja
Bukankah Tuhan sesuai dengan prasangka hamba-Nya?
Tuhan, akan kutambah bait puisiku,
Tuhanku
Terima kasih atas kasih dan sayangMu
Jika bukan karena itu, pasti tak pernah kubacakan puisi untuk-Mu
Tuhanku ..
Lagi, aku akan meminta hal yang sama
Dengarkan puisiku dan izinkan setiap desember akhirku bacakan untukMu
Oleh :Â May Sarah, TBI/3