Kronika

Muda Persma

Rayakan Kebhinekaan Indonesia Melalui Workshop SEJUK 2020

  • Oktober 9, 2020
  • 3 min read
  • 116 Views
Rayakan Kebhinekaan Indonesia Melalui Workshop SEJUK 2020

Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (SEJUK) bekerja sama dengan Friedrich Naumann Foundation (FNF) mengadakan workshop daring, bertemakan Jurnalisme Keberagaman: Ruang Generasi Muda Merayakan Kebhinekaan Indonesia, melalui Zoom Meeting, Jumat (09/10).

 

SEJUK adalah organisasi yang didirikan tahun 2008 oleh para jurnalis dari berbagai media mainstream, aktivis yang peduli pada isu-isu keberagaman. SEJUK lahir di tengah kecenderungan meningkatnya konservatisme di kalangan jurnalis dan pemberitaan media massa yang menyudutkan kelompok minoritas, korban diskriminasi, serta kekerasan atas nama agama.

 

Sebelumnya workshop ini dijadwalkan akan berlangsung secara luring yang berlokasi di salah satu hotel di Padeglang, Banten. Namun, karena beberapa pertimbangan di masa pandemi, workshop ini dilakukan secara daring. Workshop akan berlangsung selama 11 hari yakni 9–20 Oktober mendatang.

 

Diikuti oleh 14 peserta yang lolos seleksi karya berupa tulisan, peserta berasal dari pers mahasiswa (Persma) se-Indonesia seperti Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Institut UIN Jakarta, LPM Orange Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten, LPM Justisia UIN Walisongo Semarang, LPM Journo Liberta Jurnalistik UIN Jakarta, LPM Suaka UIN Bandung, LPM SiGMA UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, LPM Warna IAIN Kudus, LPM Al-Mizan IAIN Pekalongan, LPM Gelora Sriwijaya Universitas Sriwijaya Palembang, UKPM Teknokra Universitas Lampung, serta LPM Kronika IAIN Metro Lampung.

 

Workshop akan diisi materi-materi yang berkaitan dengan keberagaman diantaranya kebebasan beragama dan keyakinan, kebebasan beragama dari perspektif HAM, media dan gender, teori dan teknik pendokumentasian video, podcast, serta panduan menulis feature.

 

Setiap harinya workshop akan berlangsung selama 2 jam. Setiap narasumber akan mempresentasikan materi dan melakukan tanya jawab maksimal 60 menit, lalu 30 menit diskusi kelompok, dan 30 menit untuk presentasi.

Baca Juga:  Jumantara 2020 Teknokra: Jurnalis Peduli Lingkungan Laut

 

Direktur SEJUK, Ahmad Junaidi, mengatakan, workshop ini diharapkan bisa menambah wawasan peserta mengenai keberagaman serta memperluas networking, “Semangat, meskipun workshop tidak bisa dilaksanakan offline, tetapi bisa kita rancang online workshop, manfaatkan, kita berjejaring, kita sharing,” katanya.

 

Lina Mei Tina, peserta dari LPM Justisia UIN Walisongo Semarang, merasa sangat senang dan tidak menyangka hasil tulisannya bisa lolos untuk mengikuti acara sekeren ini.

 

“Saya pribadi jujur sangat suka mengikuti dan mempelajari kegiatan atau hal-hal yang berbau keberagaman. Meskipun sedikit kecewa karena kegiatan harus ditunda beberapa waktu lalu dan akhirnya dilakukan secara online, tapi semoga peserta yang sudah lolos dapat mengikuti acara secara maksimal,” ujarnya.

 

“Kita tahu bahwa keberagaman di Indonesia yang sekarang ini mendapatkan tantangan cukup berat, yang mana masih terjadi gesekan-gesekan terkait Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) di berbagai daerah,” kata Dia.

 

“Keberagaman di kampus saat ini juga sama saja, menjadi sebuah tantangan bagaimana jurnalis mahasiswa membangun sebuah keberagaman. Maka saya sangat berharap peran kawan-kawan dalam mengikuti acara workshop SEJUK sangat penting untuk memproduksi berita-berita keberagaman terhadap yang lain,” tambah Lina.

 

(Reporter/Novia)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *