38°C
14 May 2024
Opini

Reorentasi Gerakan Mahasiswa

  • Februari 11, 2016
  • 3 min read
  • 32 Views

opini sabarOleh Sabarudin*

            Mahasiswa memiliki peran sekaligus fungsi sebagai agen perubahan dan sebagai kontrol sosial di lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan kampus tempat ia menimba ilmu, berproses, berorganisasi, bersahabat, berdemokrasi serta kegiatan-kegiatan yang bersifat akademik maupun non akademik lainnya. Kampus merupakan lingkungan buatan yang ada di depan mata mahasiswa sebagai replika dari sebuah lingkungan sesungguhnya.

Nantinya ketika mahasiswa sudah menyalesaikan studinya dan kembali ke masyarakat, tidak menutup kemungkinan mahasiswa inilah yang akan menjadi pelopor perubahan dan sebagai kontrol sosial di lingkungan tempatnya tinggal. Sebagai agen perubahan mahasiswa harus memiliki peran terhadap setiap perubahan yang terjadi. Peran dari tangan-tangan kecil mahasiswa layaknya sebuah destinator kecil yang mampu meledakkan bom yang memiliki daya ledak lebih besar jika dibandingkan dengan kecilnya sebuah destinator. Jadi mahasiswa harus sadar lewat peran-peran yang dianggap kecil selama ini baik oleh lingkungan maupun dalam pandangannya sendiri sesungguhnya memiliki dampak besar bagi lingkungan. Karena tidak ada suatu perubahan besar yang tidak dimulai dari kegiatan-kegiatan kecil yang konsisten dan memiliki semangat yang baik yakni semangat kebajikan untuk sesama.

Lingkungan kampus harus menjadi kawah candradimuka bagi mahasiswa dalam menempa kepeduliannya terhadap lingkungan. Organisasi mahasiswa yang ada di dalam maupun di luar kampus harus mampu menghasilkan kader-kader yang memiliki karakter baik yang akan mengubah arah pergerakan yang selama ini tidak tentu arahnya. Dewasa ini mahasiswa yang tergabung di dalam organisasi selalu disibukkan dengan konflik yang terjadi baik di internal maupun eksternal. Adanya pergeseran tujuan dari berorganisasi yang awalnya untuk melatih diri dalam meningkatkan ilmu pengetahuan, sikap, dan keterampilan berubah menjadi panggung berebut kekuasaan yang menghilangkan etika dalam berorganisasi sehingga perpecahan terjadi di mana-mana, baik dengan organisasi luar maupun di dalam organisasi itu sendiri.

Baca Juga:  Pertanyaan

Ini semua terjadi karena mahasiswa lupa akan filosofi dari organisasi itu sendiri. Mengutip apa yang pernah disampaikan seorang guru kepada penulis ”Kita sedang tidak sadar bahawa berorganisasi hari ini bukan menjadikan kita membangun jembatan tapi kita sedang membangun tembok besar yang akan memisahkan kita dengan saudara-saudara kita”. Dari penggalan kutipan diatas penulis memaknai bahwa pergerakan mahasiswa hari ini tidak lagi memandang berorganisasi mampu membuat mereka berjejaring atau bermasyarakat, tapi menjadikan mereka saling menegasikan antara satu dengan yang lain karena tidak memiliki pandangan yang baik tentang bagaimana sebenarnya berorganisasi yang baik.

Kita bisa lihat sabagai contoh, organisasi intra maupun ekstra kampus antara yang satu dan yang lain tidak saling membaur padahal tujuan mereka sama. Sudah dapat dipastikan kalau seandainya organisasi itu bersatu maka demokrasi yang ada dikampus akan jauh lebih baik dari hari ini. Demokrasi yang baik serta proses yang baik di dalam organisasi akan menghasilkan produk atau generasi penerus yang berkarakter baik bukan generasi yang berorganisasi pada hal yang bersifat materil, serta kepentingan individu atau golongan yang mengenyampingkan kepentingan bersama.

Sudah saatnya kita merubah arah pergerakan mahasiswa hari ini arah yang lebih baik sehingga arah pergerakan mahasiswa yang baik itu akan menjadikan mahasiswa berproses dan berkompetisi dengan baik dan akan memberikan manfaat pada lingkungan kampus dan nanti lingkungan sebenarnya saat mereka menyelesaikan studinya. Tanggung jawab ini merupakan tanggung jawab bersama kita baik mahasiswa, dosen, lembaga, dan organisasi-organisasi yang pada hari ini merupakan bagian dari masyarakat untuk membangun kesadaran bersama agar sedikit menaggalkan ego kelompok sehingga gerakan mahasiswa akan menjadi modal sosial yang akan menjadi pemantik bagi perubahan peradaban baik di kampus, lingkungan masyarakat bangsa dan negara.

Baca Juga:  Problematika Pendidikan di Tengah Covid-19

*penulis adalah DLB STAIN Metro sekaligus Ketua bidang pelajar dan mahasiswa KNPI Kota Metro.

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *