Hidupkan Kembali Sema Dema-I UIN Jusila, Mahasiswa Harap Tunggu Ortaker dan Statuta

Pembentukan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Senat Mahasiswa Institut (Sema-I) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (Dema-I) Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung (UIN Jusila) kembali menjadi bahan perbincangan setelah munculnya isu penghidupan kembali organinsasi kampus yang sempat vakum tersebut. Diketahui sebelumnya jika Sema Dema-I tidak lagi aktif sejak terhambatnya proses pemilihan kader selanjutnya pada momentum Musyawarah Organisasi Mahasiswa Institut (MOM-I) pada 2022 silam.

Tak hidup selama hampir tiga tahun, Sema Dema-I dikabarkan akan kembali untuk mahasiswa. Namun, pengadaan kembali Sema Dema-I masih belum dapat dilaksanakan dalam waktu dekat. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor (Warek) III bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama, Akla, yang menyebutkan bahwa proses tersebut akan dimulai setelah Ortaker (Organisasi dan Tata Kerja) dan Statuta resmi disahkan, “Jadi, Sema dan Dema nya ini akan dibentuk setelah Ortaker dan Statutanya resmi,” ujarnya saat ditemui Kronika di Gedung Academic Center (GAC) pada Selasa, 27 Mei 2025 lalu.

Ketika ditanya mengenai kepastian waktu pembentukan, pihak kampus menegaskan bahwa seluruh proses sedang menunggu pengesahan dari Warek I, yang saat ini memegang kendali atas dokumen Statuta, “Statuta di posisi Warek I, jadi, beres semua, nanti ketika Surat Keputusan (SK)-nya sudah ditanda tangani, Nah, baru kita proses untuk pembentukan ormawa,” jelasnya.

Perubahan status kelembagaan dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) ke UIN baru-baru ini menjadi salah satu alasan tertundanya pembentukan Ormawa. Hal tersebut berkaitan dengan keluarnya SK Presiden Nomor 57 Tahun 2025, yang mengesahkan perihal alih status. Akibatnya, beberapa rencana yang sempat hampir direalisasikan terpaksa ditunda sementara, “Karena kemarin sudah hampir pembentukan, tapi karena ada alih bentuk dan SK Presiden keluar, berarti kita pending,” tambahnya.

Sementara itu, tanggapan disampaikan oleh Yusuf Hidayat, salah satu anggota Sema Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah. Ia menyampaikan rasa senangnya atas rencana pembentukan kembali formatur Sema Dema-I, “Tentu saja sangat senang ya, karena memang sudah hampir 3 tahun di IAIN yang sekarang alhamdulillah sudah menjadi UIN, tidak ada kepengurusan Sema Dema-I yang mana ini sangat dibutuhkan di kampus,” terangnya.

Dengan adanya rencana pengaktifan kembali Sema Dema-I, ia berharap agar proses pengaktifan dapat segera terealisasi, “Semoga bisa segera terlaksana terkait terbentuknya kepengurusan Sema Dema di tingkat institut atau universitas,” ujarnya.

Tanggapan lain datang dari mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI’23), Ulia Tussaadah, Ia menyampaikan dukungannya terhadap langkah penghidupan kembali Sema Dema-I, “Menurut aku, jika Sema Dema di UIN Jusila dihidupkan kembali itu bagus banget ,aku sebagai salah satu mahasiswa di sini juga sangat mendukung tentunya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia juga menekankan jika keberadaan Sema Dema dinilai bukan hanya formalitas belaka, tetapi juga tempat membangun kaderisasi yang sehat dan berkelanjutan, “Semoga menjadi suatu lembaga yang tidak hanya sebagai ajang formalitas saja, tapi sebagai ruang kaderisasi yang sehat dan progresif.” harapnya.

(Reporter/Adisti/Nabila)

Foto: Ilustrasi Buletin Maba Edisi 46

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *