Setelah melaksanakan acara pembukaan, Musyawarah Organisasi Mahasiswa Institut (MOM-I) yang berlangsung di Gedung Munaqosyah Lt. III, Kampus I Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, tiba-tiba ditunda tanpa sebab yang jelas. Rabu (14-12-2022).
MOM-I merupakan musyawarah tertinggi dalam organisasi mahasiswa (Ormawa) tingkat Institut. Biasanya membahas mengenai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) dan penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (Dema-I). MOM-I ini diikuti oleh seluruh perwakilan dari ormawa tingkat institut dan fakultas.
Galih Arwanda Prasetyo, Ketua umum Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Syariah, membenarkan penundaan sidang MOM-I. “Kalau mengenai ditunda itu benar sekali, cuman belum jelas kapan akan dilaksanakan sidang lagi,” ujarnya melalui pesan WhatsApp kepada Kronika.
Ia mengungkapkan bahwa informasi penundaan hanya diberitahukan oleh Ketua Senat Mahasiswa Institut (Sema-I), Ali Hasan, melalui grup WhatApp. Galih juga sangat menyayangkan penundaan sidang MOM-I yang disahkan di luar kesepakatan forum tanpa diberikan alasan yang jelas dari pihak pimpinan sidang maupun Ketua Sema-I.
“Tidak ada kesepakatan di forum karena penundaannya dan menutupnya melalui Chat WhatsApp saja bukan secara formal. Selain itu alasan ditundanya acara ini sempat ditanyakan oleh salah satu Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Namun, tidak ada yang merespon baik dari Pimpinan Sidang atau Ketua Sema-I,” jelasnya.
Sementara itu, AN, Ketua Dema Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), mengungkapkan bahwa sebelum persidangan dimulai sempat terjadi adu argumentasi terkait pintu ruangan yang sebaiknya dibuka atau ditutup saat persidangan.
“Lah persidangan belum dibuka geh, yang dibuka kan baru acaranya. Tadi mau dibuka malah dipermasalahkan buka tutup pintu, lantas bisa dibilang dari mana persidangan bisa ditunda sedangkan belum dibuka. Ini versi pengamatan saya di dalam forum, lo, ya,” ujarnya.
Dian Novaldy Rahman selaku Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Keagamaan Kampus (LKK) juga memberikan tanggapan yang amat mengecewakan. Acara MOM-I belum masuk ke dalam pembahasan sidang tetapi situasi sudah tidak kondusif karena alasan yang sepele.
Ia berharap agar panitia dapat mempersiapkan dan mengantisipasi acara dengan baik serta dipersiapkan sarana dan prasarana sebelum dimulainya sidang. Selain itu, ia juga menyarankan agar dihadirkan Wakil Rektor III maupun Wakil Dekan III Apabila panitia dinilai tidak mampu menangani persidangan agar berjalan dengan tertib.
Sementara itu, Kru Kronika sudah berusaha memintai tanggapan baik dari Ketua Pelaksana, Ketua Sema-I, dan Ketua Dema-I. Namun, ketiganya tidak ada yang memberikan tanggapan terkait sebab penundaan sidang MOM-I tersebut.
(Reporter/Abizard)