Tebar Kebahagiaan Bersama Komunitas Peduli Sosial Kota Metro
Dalam agama Islam, setiap harta ataupun rezeki yang diberi oleh Allah Swt. terdapat hak orang lain di dalamnya. Untuk itu, kelebihan harta yang dimiliki hendaklah digunakan untuk berbagi rezeki baik dalam bentuk infak, zakat, ataupun sedekah.
Kegiatan berbagi tersebut merupakan wujud sikap peduli terhadap sesama sekaligus sebagai momen untuk membersihkan harta sebagai seorang muslim. Selain itu, saling berbagi rezeki juga akan memperlancar rezeki yang akan datang selanjutnya.
Berbuat baik tidak hannya dilakukan di hari-hari tertentu. Namun, bisa kita lakukan kapan dan di mana saja. Salah satunya adalah dengan adanya kegiatan sosial, sebagai makhluk serta hamba sosial sudah sepatutnya kita semua saling membantu sesama.
Dan sama halnya yang dilakukan oleh komunitas Pemuda Peduli Sosial Kota Metro, komunitas ini baru saja terbentuk pada tanggal 10 Mei 2023, terbilang cukup baru terbentuk komunitas. Komunitas tersebut berinisiatif untuk membersihkan masjid-masjid di sekitar Kota Metro.
Masjid pertama yang bersihkan oleh komunitas tersebut adalah masjid al-Hikmah yang terletak di Yosomulyo, Metro Timur, dengan alat yang sedannya mereka berbagi tugas untuk membersihkan masjid tersebut.
Awal mula terbentuknya komunitas ini, lahir dari gagasan dan keprihatinan pribadi Amanda Wijaya selalu Ketua Komunitas Pemuda peduli Sosial. Ia menyampaikan bahwa apa yang menurut kebanyakan orang dianggap begitu sepele, tetapi hal tersebut bisa saja berharga bagi orang lain.
“Saya beli makan ayam geprek 10.000,- itu murah banget, paling murah. Tetapi ketika saya berpikir, bahwa ayam geprek ini (yang dia beli, red.) apabila diberikan kepada orang yang membutuhkan, mereka pasti mendoakan saya dengan hal-hal baik,” tuturnya
Berangkat dari hal tersebut Amanda dan satu rekannya yakni, Forten, mahasiswa Univeritas Muhammadiyah (UM) Metro berinisiatif untuk membuat suatu komunitas, lalu berbentuklah visi dan misi komunitas tersebut.
Komunitas tersebut sendiri didominasi oleh kaum adam yang juga merupakan mahasiswa di lingkungan Kota Metro, meliputi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Universitas Ma’arif Lampung (Umala) dan UM Metro, dengan jumlah anggota yang tak banyak yakni, 8 orang.
Walaupun masih terbilang baru, komunitas tersebut sudah memiliki agenda rutin bulanan yakni, aksi sosial bersih-bersih lingkungan sekitar dan juga berbagi bersama. Setiap minggunya, anggota menerapkan sistem menabung bersama seminggu satu kali untuk keberlanjutan program berbagi, karena mereka belum memiliki donatur untuk bekerja sama.
Deni (UM Metro) mengungkapkan harapannya, bahwa apa yang dilakukan oleh komunitas tersebut dapat menjadi contoh bagi khalayak ramai, “Dapat tergerak hatinya (pemuda-pemudi, red.) menjadi salah satu pelopor orang-orang yang peduli akan masyarakat sekitar,” harapnya.
Penulis: Defi Safitri
Penyunting: Azs