UIN Jusila Gelar Visitasi Akreditasi S2 PAI, Targetkan Predikat Unggul

Universitas Islam Negeri (UIN) Jurai Siwo Lampung (Jusila) mengadakan kegiatan pembukaan visitasi Akreditasi Program Studi S2 Pendidikan Agama Islam (PAI) Pascasarjana di Gedung Akademik Center (GAC), Selasa (19/08/2025).

Kegiatan yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB tersebut dihadiri oleh Rektor UIN Jusila, Ida Umami, Wakil Rektor (Warek) I, Dedi Irwansyah, Warek II, Yudianto, Warek III, Akla, jajaran Dekanat, Kepala Prodi (Kaprodi), Tenaga Kependidikan (Tendik), dan mahasiswa.

Pada kegiatan tersebut, Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) mengutus dua orang tim asesor, yaitu Khalimi dan Siswanto yang akan melakukan validasi data di lapangan selama dua hari ke depan, 19-20 Agustus 2025.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Jusila, Ida Umami, menekankan pentingnya akreditasi S2 PAI dalam menunjang keberlanjutan mutu pendidikan, “Program S2 PAI ini adalah titik tengah dari S1 PAI yang sudah meraih predikat unggul selama dua periode. Sementara S3 baru memasuki tahun kedua sejak diberikan izin operasional. Oleh karena itu, sangat penting bagi S2 PAI untuk memperoleh akreditasi unggul,” ungkapnya.

Ida juga menyampaikan bahwa UIN Jusila bersama sejumlah perguruan tinggi lain akan mengikuti agenda nasional terkait pengembangan kelembagaan, “Besok pagi, ada 11 perguruan tinggi baru yang berkumpul di Jakarta, termasuk empat UIN yaitu Kediri, Maluku, Madura, dan UIN Jusila. Pertemuan ini untuk membahas ortaker sebagai ujung tombak pengembangan UIN ke depan,” jelasnya.

Ia pun berharap proses asesmen dapat berjalan lancar dan mendapatkan hasil terbaik, “Semoga dipermudah dan dilancarkan, sehingga hal-hal yang dianggap belum lengkap bisa disempurnakan bersama. Harapan kita, S2 PAI bisa meraih predikat unggul,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu tim asesor, Khalimi, mengingatkan seluruh civitas akademika untuk menjaga kekompakan, “Jangan sampai terkena virus adu domba atau perpecahan. Kita semua sudah berkomitmen bersama dengan doa agar tidak terjebak pada emosi yang justru merugikan diri sendiri,” ujarnya.

Khalimi juga menambahkan bahwa UIN Jusila ke depan perlu memperluas cakupan keilmuan dengan membentuk fakultas umum, “Saya ingin di UIN Jusila ini kita saling bersatu, saling bersaudara, dan kompak. Karena UIN ini masih kecil, perlu didorong agar bisa memiliki fakultas kedokteran, teknik, maupun pertanian,” tambahnya.

Kepala Prodi PAI Pascasarjana, Aguswan Khotibul Umam, menjelaskan tujuan dari asesmen lapangan ini. Menurutnya, asesmen tidak hanya menilai pencapaian internal, tetapi juga pencapaian eksternal, “Pencapaian internal dilihat melalui siklus perencanaan yang dijalankan lembaga internal, yaitu LPM. Sementara pencapaian eksternal menilai bagaimana tenaga pendidik dievaluasi oleh lembaga akreditasi. Untuk Prodi PAI, akreditasi dilakukan oleh LAMDIK, sedangkan untuk prodi lain yang belum ada lembaga mandiri, tetap oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Tujuannya memastikan bahwa prodi berjalan di jalur yang benar dan menghasilkan lulusan berkompetensi standar,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa dalam proses akreditasi, setiap program studi harus memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan. Salah satunya adalah kewajiban melengkapi Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), “Semua prodi harus mengisi dokumen dan data pada pangkalan perguruan tinggi. Hal ini menjadi sarana pemantauan sekaligus penjaminan mutu oleh lembaga akreditasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Prodi PAI Pascasarjana sebelumnya telah meraih predikat ‘Baik Sekali’. Pada asesmen kali ini, pihaknya menargetkan peningkatan menjadi ‘Unggul’, “Jika suatu prodi berhasil meraih predikat unggul, itu sekaligus menjadi anugerah dan tantangan. Anugerah karena kualitas kita diakui, tetapi juga tantangan untuk mempertahankannya,” ujarnya.

Salah satu mahasiswa Pascasarjana PAI, Laily Ayuning Tyas, mengaku pelaksanaan asesmen berjalan kondusif, “Alhamdulillah, asesmen hari ini berjalan lancar. Pertanyaan asesor mudah dipahami dan disampaikan dengan profesional, sehingga tidak menegangkan bagi kami. Kami juga mendapat banyak masukan berharga untuk meningkatkan mutu ke depan,” tuturnya.

Ia juga menambahkan salah satu masukan penting dari asesor adalah perlunya penguatan kompetensi mahasiswa dalam membaca kitab, meski tidak tercantum langsung dalam kurikulum, “Kami sadar masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan. Namun, kami berkomitmen untuk menindaklanjuti rekomendasi asesor demi pelayanan akademik yang lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, Nala Milatina, menilai asesmen ini sebagai langkah positif bagi pengembangan prodi, “Dengan adanya asesmen ini, kita bisa melihat secara langsung kualitas prodi, baik dari kurikulum, tenaga pendidik, maupun kegiatan akademik dan kemahasiswaan. Ini juga menjadi kesempatan untuk menunjukkan keunggulan-keunggulan prodi kepada masyarakat luas,” ungkapnya.

Ia berharap hasil asesmen membawa dampak positif bagi pengembangan Prodi PAI Pascasarjana, “Harapannya, prodi ini semakin maju, unggul, berprestasi, dan melahirkan lulusan yang siap terjun ke masyarakat dengan ilmu dan akhlak yang baik. Semoga juga bisa terus berinovasi, memperluas kerja sama, dan dipercaya masyarakat,” pungkasnya.


(Reporter/Aena/Meli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *