Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra Universitas Lampung (Unila) melaksanakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) dengan mengusung tema Citizen Journalism, dilaksanakan via Zoom Meeting, Jumat (22-10-2021).
Turut Hadir Hartono, Badan Pengelola Prestasi Mahasiswa, Eddy Rifai, Ahli Hukum Pidana dan Dewan Pembina UKPM Teknokra, Hendry Sihaloho, Ketua Aji Bandar Lampung, Jamalul Insan, Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan.
PJTL kali ini dilaksanakan selama tiga hari yaitu 22 — 24 Oktober 2021. Terdiri dari 26 peserta yang berasal dari pers Mahasiswa di seluruh Indonesia. Tujuan dari pelatihan ini adalah sebagai wadah bagi pers mahasiswa untuk memperdalam ilmu jurnalistik, serta mempererat tali silaturahmi antar pers mahasiswa se-Indonesia.
Terdapat lima narasumber diskusi yang akan mengisi kegiatan. Hari pertama materi disampaikan oleh Eddy Rifai, Ahli Hukum Pidana, Hendry Sihaloho, Ketua Aji Bandar Lampung, dan Jamalul Insan, Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan. Sedangkan, pada hari kedua diisi oleh Wan Ulfa Nur Zuhra, Jurnalisme Data, serta Louis Lugas Wicaksono, Pembuatan dan Lomba Infografis.
Hartono, melalui sambutannya menjelaskan, ciri kemerdekaan adalah ketika tidak menyalahkan orang lain. Menurutnya sebelum membebaskan orang lain, diri sendiri harus bebas dari belenggu permasalahan internal. “Masing-masing individu harus mampu berfikiran luas, agar dapat berekspresi tanpa tendensi apa pun,” terangnya.
Eddy Rifai, dalam sambutannya berharap bahwa melalui kegiatan PJTLN, dapat meningkatkan keahlian dan keterampilan dari mahasiswa yang berkecimpung dalam dunia jurnalistik. “Dalam praktek di bidang jurnalistik memang banyak yang perlu dipelajari, dengan begitu dapat menghasilkan penerbitan yang lebih baik,” ungkapnya.
Andre Prasetyo, Pemimpin Umum UKPM Teknokra beranggapan bahwa dengan diadakannya PJTL secara dalam jaringan (Daring) tidak mengurangi semangat dan atensi teman-teman untuk semangat belajar dan ingin mencari tahu dunia jurnalistik, “Tetap menjaga independensi kita, serta memiliki pengetahuan yang luas akan isu yang ada pada saat ini,” ujarnya.
Tanggapan baik datang dari salah satu peserta asal Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dinamika Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatra Utara, Yaumi Saidah. Menurutnya materi PJTL kali ini sangat menarik dan berbobot untuk dibahas. Namun, ia berharap agar ke depannya pemateri tidak terburu-buru dalam menjelaskan materi.
“Berbicara soal kebebasan yang dipaparkan oleh pemateri tadi sangat luar biasa. Kebebasan pers ternyata dapat menjamin lebih baik lagi,” jelasnya melalui WhatsApp.
(Reporter/Firu/Salsa)
